Laka KA dan Motor di Magetan

Seorang PNS Juga Menjadi Korban Kecelakaan KA di Magetan, PJ Bupati Sampaikan Duka Cita

Dari kejadian itu, 4 orang pemotor meninggal dunia, dan 3 masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
TABRAKAN MAUT - Petugas saat tiba di Jalur Perlintasan Langsung Kereta Api di wilayah Desa/Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, untuk melakukan penanganan lebih lanjut usai tabrakan maut antara KA Malioboro Expres dengan para pengendara sepeda motor, Senin (19/5/2025). Informasinya ada 4 korban meninggal dunia karena tabrakan tersebut. 

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Salah satu korban kecelakaan tabrakan Kereta Api Malioboro Ekspress, di Jalur Perlintasan Langsung Kereta Api, Desa/Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Senin (19/5/2025), teridentifikasi sebagai seorang PNS.

Data yang didapat, korban bernama Totok Hermanto (51), berdomisili di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
 
Ia menjadi salah satu pemotor yang menjadi korban saat memotong perlintasan KA itu, akibat ditabrak KA jurusan Purwokerto-Malang. 

Kepala Dinas Kominfo Magetan, Cahaya Wijaya mengatakan, korban merupakan Kepala Sub Bagian dan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. “Korban sehari-hari berdinas di kantor Pemerintah Kecamatan Barat,” kata Cahaya.

Ia menambahkan, PJ Bupati Magetan, Nizhamul beserta segenap jajaran mengucapkan belangsungkawa atas peristiwa ini.

“Semoga Allah menerima amal ibadah para korban yang meninggal dunia.Serta diberikan di tempat yang terbaik di sisi - Nya. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan,  terjadi kecelakaan di mana KA Malioboro Ekspres menabrak 7 pengendara sepeda motor di Jalur Perlintasan Langsung Kereta Api, Desa/Kecamatan Barat,Senin (19/5/2025).

Dari kejadian itu, 4 orang pemotor meninggal dunia, dan 3 masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Bagi masyarakat sekitar, kecelakaan maut itu seperti membangkitkan kenangan lama. Menurut Slamet (50), warga setempat, pernah ada dua insiden serupa di perlintasan itu.

Menurut Slamet, kecelakaan pertama melibatkan KA dengan sebuah truk yang nekat menerobos perlintasan tanpa memperhatikan kondisi sekitar. 

“Saat itu empat penumpang truk tewas seketika, bahkan salah satu jasad korban baru ditemukan setelah kejadian di sebuah parit, diduga terseret KA cukup jauh,” tutur Slamet.

Waktu itu, kata Slamet, petugas perlintasan tertidur sehingga palang pintu perlintasan tidak diturunkan ketika KA hendak melintas.

“Tak lama berselang, kejadian kedua kembali terjadi. Seorang pengendara motor mencoba menerobos palang meskipun sirine peringatan sudah berbunyi,” ungkapnya. 

Akibatnya korban mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit, lanjutnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved