SURYA Kampus

Kisah Perjuangan Siti Fadila Wisudawan Termuda UGM, Lulus Cumlaude Program S2 di Usia 22 Tahun

Siti Fadila membagikan perjuangan sebagai mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyelesaikan program S2 (Magister) di usia 22 tahun. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
WISUDAWAN TERMUDA - Siti Fadila, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang jadi wisudawan termuda. Dia lulus dengan predikat Cumlaude di usia 22 tahun. 

SURYA.CO.ID - Siti Fadila membagikan perjuangan sebagai mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyelesaikan program S2 (Magister) di usia 22 tahun. 

Ternyata, Siti Fadila berhasil meraih predikat Wisudawan Termuda Program S2, karena mengikuti program fast track.

Dia menyelesaikan S1 dan S2 dalam waktu lima tahun saja.

Tak hanya lulus di usia muda, Siti Fadila juga mendapat predikat Cumlaude karena lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77.

Studi S1 di Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik berhasil diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun 9 bulan, sedangkan studi S2 Siti hanya membutuhkan waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari.

“Kebetulan saya mengikuti program fast track yang diadakan Fakultas Pertanian,” kata Siti Fadila, dikutip SURYA.CO.ID dari laman UGM, Sabtu (3/5/2025).

Melalui keikutsertaan dalam jalur fast track yang diikuti menjelang akhir kuliah S1 sehingga bisa menyelesaikan pendidikan S2 dengan lebih cepat, meski ia sempat keteteran mengikuti kuliah di dua jenjang sekaligus.

“Saat menyelesaikan tugas akhir S1, saya juga sudah mulai mengikuti kuliah S2."

"Tantangannya tentu besar, terutama soal manajemen waktu, tapi saya bersyukur bisa melaluinya dengan baik,” kenangnya.

Baca juga: Sosok Siti Fadila Mahasiswi UGM Jadi Wisudawan Termuda Program S2, Lulus Cumlaude di Usia 22 Tahun

Perjalanan akademik selama mengikuti kuliah fast track, kata Siti, ia banyak mendapat dukungan dari pihak keluarga yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Sehingga, selalu memotivasi dirinya untuk berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik.

"Nenek dan ibu saya adalah guru. Sejak kecil, saya tumbuh dalam lingkungan yang sangat menghargai proses belajar."

"Orang tua saya selalu berkata, pendidikan anak-anaknya harus lebih tinggi dari orang tuanya, dan selama ada kesempatan baik, jangan pernah disia-siakan," ungkapnya.

Meski padat aktivitas, Fadila tetap menjaga keseimbangan hidup. Ia mengaku penting untuk menjaga kesehatan mental agar tetap produktif.

"Saya meluangkan waktu untuk healing, seperti beli makanan kesukaan, nonton film, atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Bagi saya, menjaga semangat dan menghindari kejenuhan sangat penting untuk tetap optimal," ujarnya.

Tak hanya aktif di bidang akademik, selama pendidikan S1 Fadila juga aktif dalam berbagai organisasi. Seperti Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Ikatan Mahasiswa Nganjuk di Yogyakarta.

Ia juga pernah terlibat dalam kepanitiaan Pemilu Raya Faperta UGM 2021 dan Estuari 2021.

 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved