SURYA Kampus

Graptodent, Inovasi Herbal FKG Unair yang Dikawal Menuju Komersialisasi Nasional

Tim pakar kementerian melakukan visitasi ke Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair selama tiga hari, 3–5 November 2025.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sulvi Sofiana
VISITASI PAKAR - Tim mahasiswa saat menerima visitasi tim pakar dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI di FKG Unair, Senin (3/11/2025). Dalam visitasi ini meeeka juga menjelaskan capaian pemasaran produk mereka. 

Ringkasan Berita:
  • Tim pakar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melakukan visitasi ke Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair, 3–5 November 2025. Tim menilai kelayakan hasil riset Graptodent Herbal Denture Cleanser, pembersih gigi tiruan berbasis bahan herbal daun ungu
  • Produk ini meraih prestasi dalam PIMNAS 2023 di Universitas Padjadjaran, Bandung.
  • Melalui pendampingan pakar Kementerian Dikti-ST, FKG Unair berharap Graptodent dapat menembus pasar dan menjadi produk hilirisasi unggulan nasional

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Upaya Universitas Airlangga (Unair) dalam mendorong riset dosen dan mahasiswa agar berdampak nyata bagi masyarakat mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti-ST) RI. 

Melalui program Hilirisasi Riset Prioritas Skema Dorongan Teknologi 2025, tim pakar kementerian melakukan visitasi ke Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair selama tiga hari, 3–5 November 2025.

Kegiatan yang dipimpin oleh dr. Lia Faridah, M.Si. ini bertujuan menilai kelayakan teknologi, pasar, serta potensi komersialisasi hasil riset, salah satunya Graptodent Herbal Denture Cleanser, produk pembersih gigi tiruan berbasis bahan herbal daun ungu (Graptophyllum pictum) karya bimbingan drg. Ratri Maya Sitalaksmi, M.Kes., Ph.D., Sp.Pros Subsp. TMD-OP.

Hasil Riset Mahasiswa saat PIMNAS 2023 

Dekan FKG Unair, Prof. Dr. Muhammad Luthfi, drg., M.Kes., PBO, saat ditemui SURYA.CO.ID mengungkapkan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari capaian riset mahasiswa dan dosen FKG yang sebelumnya meraih prestasi dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023 di Universitas Padjadjaran, Bandung.

“Bulan lalu kami mendapat kabar bahwa tim pakar dari Kementerian Dikti-ST akan melakukan visitasi untuk memberikan pendampingan penyusunan naskah hilirisasi riset. Ini penting agar capaian riset kami tidak berhenti di laboratorium,” ujarnya.

Baca juga: Diikuti 800 Peserta, FKG Unair Surabaya Dorong Penerapan Gaya Hidup Sehat Lewat Lari 5K

Menurut Prof. Luthfi, pendampingan tersebut menjadi kunci agar hasil riset dapat diimplementasikan dan bernilai ekonomi.

“Kementerian menegaskan riset harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui produk hilirisasi. Proses menuju industri tidak mudah, jadi keberadaan tim pakar sangat membantu kami memetakan langkah strategis,” jelasnya.

Diharapkan Tembus Pasar Industri

Produk ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin Good Health and Well-Being serta Responsible Consumption and Production. 

Melalui pendampingan dari tim pakar Kementerian Dikti-ST, FKG Unair berharap Graptodent dapat menembus pasar industri dan menjadi produk hilirisasi unggulan nasional.

Baca juga: FKG Unair Luluskan 85 Dokter Gigi Spesialis untuk Atasi Kesenjangan di Daerah

“Pendampingan ini bukan sekadar penilaian, tapi langkah strategis agar riset kami bisa naik kelas dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Prof. Luthfi.

Sementara itu, drg. Ratri Maya Sitalaksmi menjelaskan, Graptodent hadir sebagai inovasi pembersih gigi tiruan yang aman dan ramah lingkungan.

“Selama ini, jumlah produk pembersih gigi palsu di Indonesia belum sebanding dengan jumlah penggunaannya. Padahal, gigi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik bisa menimbulkan denture stomatitis,” ungkapnya.

Baca juga: FKG Unair Gandeng Pemkab Pasuruan dan PDGI, Edukasi Kesehatan Gigi dan Penanganan Bibir Sumbing

Ia menambahkan, kebanyakan produk yang beredar berbahan kimia yang dapat menyebabkan porositas dan perubahan warna pada gigi palsu.

“Graptodent menggunakan ekstrak daun ungu yang terbukti efektif membunuh Candida albicans, penyebab utama denture stomatitis. Selain itu, kami menggunakan kemasan ramah lingkungan berbahan edible paper yang larut dalam air untuk meminimalkan limbah,” terang drg. Ratri.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved