SURYA Kampus

David Akbar, Mahasiswa Untag Surabaya Raih Juara Dunia Bela Diri di Womau IMAC 2025 Korea Selatan

Menampilkan Pencak Silat, mahasiswa Untag Surabaya, Jatim, David Akbar raih juara dunia bela dalam ajang WOMAU IMAC 2025 di Korea Selatan

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumen Pribadi
JUARA DUNIA - David Akbar Putra Pratama berhasil meraih Juara 1 Kategori Male Single Weapons dalam ajang WOMAU International Martial Art Contest (IMAC) 2025 yang digelar di Chungju, Korea Selatan pada 10–13 September 2025. 

Ringkasan Berita:

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Mahasiswa Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin), Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), David Akbar Putra Pratama, sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. 

Ia meraih Juara 1 Kategori Male Single Weapons dalam ajang bergengsi WOMAU International Martial Art Contest (IMAC) 2025 yang digelar di Chungju, Korea Selatan pada 10–13 September 2025.

IMAC merupakan kompetisi bela diri internasional yang mempertemukan peserta dari berbagai negara, untuk menampilkan seni bela diri tradisional, teknik dan filosofi budaya masing-masing.

Perjalanan Panjang: Dari Inspirasi Ibu hingga Panggung Dunia

Kecintaan David terhadap bela diri tumbuh sejak duduk di bangku SMP, terinspirasi dari sang ibu yang juga aktif berlatih. 

Meski sempat vakum saat SMA karena padatnya aktivitas, semangatnya kembali menyala setelah ia mulai bekerja.

“Saya ikut bela diri sejak SMP, terinspirasi dari ibu saya. Dulu sempat vakum, tapi aktif lagi setelah kerja,” ujar David.

Keinginannya tampil di ajang internasional sudah muncul sejak 2019. Namun, pandemi Covid 19 sempat menghambat langkahnya. Baru pada 2025, ia kembali mengikuti seleksi dan berhasil lolos.

Latihan 6 Bulan, Tampilkan Pencak Silat Penuh Estetika

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa baru dan pekerja, David tetap konsisten berlatih selama enam bulan. 

Tiga bulan pertama ia fokus pada latihan fisik, dan tiga bulan berikutnya mendalami keindahan gerak serta penyelarasan rasa dengan musik pengiring.

“Saya tampilkan pencak silat, bela diri khas Indonesia yang sarat filosofi dan nilai budaya,” jelasnya.

Dalam kategori Single Weapons, peserta dituntut tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga menampilkan estetika gerakan yang indah dan bermakna.

Mahasiswa Untag Borong Prestasi di IMAC 2025

Selain David, dua mahasiswa Untag Surabaya lainnya juga mencatat prestasi membanggakan di ajang yang sama:

Muhammad Rusyibihan Baqli (Manajemen) – Juara 1 Single Bare Hand Male

Hadi Firma Zyah (Ilmu Komunikasi) – Juara 3 Martial Art Battle Group dan Martial Art Performance Group

Pesan David: Gali Potensi, Fokus dan Konsisten

Bagi David, kemenangan ini adalah buah dari kerja keras, kedisiplinan dan ketekunan. 

Ia berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain.

“Kalau punya satu keahlian, fokuslah di situ dan konsisten. Kalau kemampuan akademik kurang, bisa dikembangkan di bidang non-akademik. Banyak jalan menuju Roma,” pesannya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved