Tagihan Listrik Penjual Gorengan Jombang

Imbas Janda Penjual Gorengan di Jombang Terima Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, PKL Gercep Turun Tangan

Iba dengan Masruroh, para pedagang kaki lima (PKL) dari Serikat PKL (Spekal) dan Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) melakukan penggalangan dana

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/Anggit Puji Widodo
TAGIHAN LISTRIK MEMBLUDAK - Pedagang yang tergabung dalam Spekal melakukan aksi galang dana di Taman RTH Kebonrojo, Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/4/2025) (kiri). Masruroh saat ditemui awak media di kediamannya di Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/4/2025) (kanan) 

SURYA.CO.ID - Kasus tagihan listrik PLN membengkak yang dialami Masruroh, penjual gorengan di Jombang, Jawa Timur, mendapat simpati banyak pihak.

Bagaimana tidak, Masruroh tiba-tiba menerima tagihan listrik dari PLN senilai Rp 12,7 juta.

Iba dengan nasib Masruroh, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dari Serikat PKL (Spekal) dan Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) melakukan penggalangan dana.

Tujuannya, untuk meringankan beban Masruroh yang kini hidup tanpa listrik.

Aksi penggalangan dana dilakukan, Jumat (25/4/2025) pagi, di sentra PKL Kebonrojo, Kabupaten Jombang.

Kemudian, berlanjut ke sentra PKL yang berada di kompleks RSUD Jombang.

Ketua FRMJ sekaligus Pembina Serikat PKL Jombang, Joko Fatah Rochim, menjelaskan bahwa penggalangan dana akan dilakukan hingga Senin (28/4/2025) depan.

Ada pun dana yang terkumpul dari donasi para PKL dan masyarakat akan diserahkan kepada Masruroh untuk digunakan membayar tagihan listrik PLN.

"Kami menggalang koin untuk Ibu Masruroh, penjual gorengan, juga saudara kami yang saat ini sedang terima musibah."

"Sedikit dari teman-teman pedagang lain saya harap bisa membantu ibu Masruroh," ujar Joko Fatah, kepada SURYA.CO.ID.

Baca juga: Janda Penjual Gorengan di Jombang Kaget Terima Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, PLN: Utangnya Dicicil

Fattah dan rombongan juga sempat mendatangi gedung DPRD Jombang untuk menemui pimpinan dewan maupun yang bisa mewakili. 

Namun, saat tiba di lokasi, kantor dewan sepi, karena para wakil rakyat sedang menjalani kunjungan kerja (Kunker). 

Selepas dari DPRD, tak jauh dari lokasi, pihak Spekal juga mendatangi Kantor PLN Jombang

Serupa dengan di kantor dewan, di kantor PLN anggota Spekal hanya ditemui oleh Satpam, hingga para anggota memutuskan untuk mengatur ulang waktu berkunjung ke PLN.

Fattah juga mengkritisi PLN agar tidak sembarangan mendenda pelanggan. Pasalnya apa yang terjadi kepada Masruroh, juga kerap dialami warga kecil lainnya. Terlebih, ada tuduhan jika Masruroh mencuri listrik. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved