Jelang Sistem Baru SPMB 2025, Gubernur Khofifah Pesan Kepala Sekolah di Jatim Jaga Integritas

Gubernur Khofifah meminta kepala sekolah dan seluruh jajaran menjaga integritas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Pemprov Jatim
JAGA INTEGRITAS - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung melakukan sosialisasi SPMB Jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN Provinsi Jawa Timur Tahun Ajaran 2025/2028 Gelombang IV di Batu Suki Hotel, Rabu (16/4/2025). Ia meminta Kepala Sekolah dan seluruh jajaran menjaga integritas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025. 

Lebih jauh, gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menekankan pentingnya penguatan ikatan alumni.

Sebab, ikatan alumni akan membawa dampak positif pada pengembangan terlebih dengan adanya alumni sukses.

"Jawa Timur luar biasa, siapa yang menggerakan mereka? Murid panjenengan semua. Kalau mereka masuk ke sektor pertanian, mereka luar biasa. Masuk ke sektor industri, luar biasa. Masuk ke peternakan, luar biasa. Masuk ke perikanan dan perkebunan, mereka luar biasa. Siapa yang hebat? Gurunya. Karena ini semua produk pendidikan," ujarnya.

Namun begitu, para guru sering tidak menyadari bahwa banyak di antara murid mereka yang berhasil.

Hal itu dikarenakan ikatan alumni yang seringkali terputus begitu lulus.

"Karena kalau kita lihat Harvard atau Al-Azhar Mesir, mereka kuat di alumni. Al-Azhar itu tabungannya lebih besar daripada Mesir. Sehingga protokoler Grand Syekh Al-Azhar setara dengan Perdana Menterinya. Sebenarnya alumni anak-anak didik kita juga hebat, tapi gurunya seringkali tidak sadar," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengatakan bahwa untuk mengatasi daya tampung sekolah negeri yang relatif kecil, pemerintah telah mencarikan alternatif lain.

"Kami sedang membahas dan berdiskusi terkait Biaya SPP sekolah gratis dari kuota 10 persen di masing-masing sekolah swasta yg kita harapkan bisa menerima siswa yang tidak diterima di SPMB Akan ada MoU tanggal 2 Mei nanti, insya Allah kita berkomitmen memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat sehingga tidak ada yang sampai putus sekolah," imbuh Aries.

Aries menjelaskan langkah strategis Dinas Pendidikan antara lain membangun komunikasi swasta (beasiswa dan biaya pendidikan terjangkau) bagian dari ikhtiar untuk mengatasi calon murid yang tidak tertampung di sekolah negeri.

“Di Jatim terdapat 1.083 SMA Swasta dan 1.860 SMK Swasta. Jika masing-masing sekolah menyediakan 10 beasiswa untuk murid baru, maka akan tersedia 29.430 murid yang terbantu,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved