Ada 13 Dapur SPPG Beri Makan Ribuan Siswa di Bondowoso, Ciptakan Perputaran Uang Hingga Ratusan Juta

Jika dihitung total dengan 13 SPPG yang ada, diperkirakan perputaran uangnya mencapai sekitar Rp 11,4 miliar.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
surya/Sinca Ari Pangistu (Sinca)
MENU TAMBAHAN - Siswa siswi di SDN Wonosuko, Kecamatanan Tamanan Bondowoso menikmati makan bergizi gratis (MBG) pertama kali pasca launching SPPG di Kecamatanan Tamanan, Sabtu (23/8/2025). 

SURYA.CO.ID, BONDOWOWO - Jumlah dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Bondowoso hingga saat ini mencapai 13 unit dan telah mendistribusikan makan bergizi gratis (MBG) untuk belasan ribu siswa.

Semakin banyak dapur SPPG, diharapkan antisipasi kebutuhan bahan makanan menjadi tantangan baru.

Mila Afriana Agustin, Kepala SPPG di dapur Kelurahan Badean mengaku kebutuhan sayur, beras, daging, susu, dan lainnya akan memenuhi MBG untuk 3.000 penerima manfaat. 

Yakni, beras 3 kuintal, sayur sekitar 200-300 KG. Kemudian lauk pauk, seperti ayam/lele/telur dan lainnya dalam sehari diperlukan 200-300 KG.

"Susu itu satu porsinya di atas 100-120 mililiter (ml). Artinya dalam sehari itu, 150 ml dikali 3.000 penerima manfaat," kata Mila usai rapat evaluasi pelaksanaan MBG di Aula Pemkab Bondowoso, Jumat (19/9/2025).

Ia menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Diskoperindag, Dinas Pertanian, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk pemetaan bahan baku. Tepatnya untuk mengatur rantai pasok bahan makanan ke SPPG.

Karena, sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto, program ini tidak hanya tentang mendistribusikan MBG. Namun juga menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Dengan bantuan DPMD melalui Bumdes harapannya bisa menggerakkan masyarakat. Ibu-ibu bisa menanam sayur, sehingga bisa jadi pemasukan" ujarnya.

Ia menuturkan, selama ini 13 dapur SPPG mengambil bahan makanan dari Bondowoso. Kecuali bahan tertentu seperti, wortel buah yang dibeli dari supplier besar di kabupaten lain.

Kemudian susu, di Bondowoso memang ada peternakan besar. Hanya saja belum ada UMKM yang bisa mengelola sedangkan susu di peternakan itu hanya bahan mentah.

"Sehingga kita masih menggunakan susu kotak, susu pabrikan yang standar gizinya sesuai juknis," jelasnya.

Mila menjelaskan, pembelanjaan di SPPG diserahkan kepada supplier dan mitranya. Karena supplier bisa langsung memberikan penawaran kepada kepala SPPG," terangnya.

Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathur Rozi menjelaskan, satu SPPG mampu menciptakan perputaran uang sekitar Rp 40 juta setiap hari. Jika dihitung selama 22 hari operasional dalam sebulan, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Jika dihitung total dengan 13 SPPG yang ada, diperkirakan perputaran uangnya mencapai sekitar Rp 11,4 miliar.

Untuk itu, masyarakat juga didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal mulai dari beras, lauk-pauk, sayur, hingga buah-buahan. “Kalau masyarakat mampu memenuhinya, maka kesejahteraan di Bondowoso akan semakin meningkat,” kata Fathur.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved