Cegah Lonjakan Kasus DBD, Bupati Mojokerto Gus Barra Pimpin Fogging di Desa Bendunganjati

Bupati Mojokerto, Muhammad Albaraa (Gus Barra), memimpin kegiatan fogging untuk cegah DBD (Demam berdarah dengue).

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
CEGAH DBD - Bupati Mojokerto Muhammad Albaraa (Gus Barra), saat meninjau langsung kegiatan fogging untuk mencegah kasus DBD di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Senin (14/4/2025). 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Bupati Mojokerto, Muhammad Albaraa (Gus Barra), memimpin kegiatan fogging di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, pada Senin (14/4/2025).

Gus Barra mengatakan kegiatan fogging ini adalah dari tindak lanjut dari keluhan masyarakat terkait semakin meningkatnya kasus DBD (Demam berdarah dengue) di wilayah tersebut.

"Saya mendapat laporan banyak warga yang terkena DBD dan, minta wilayahnya di fogging. Yang sekarang kita langsung lakukan fogging," ucap Gus Barra, Senin.

Ia mengungkapkan masyarakat hendaknya lebih waspada terhadap ancaman DBD yang merupakan penyakit akibat virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang aktif di pagi hari dan sore.

Sedangkan, fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa sehingga warga diharapkan melakukan tindakan pencegahan.

"Sekarang lagi musimnya DBD, masyarakat harus berhati-hati terutama untuk potensi-potensi yang mengakibatkan terjadinya jentik Aedes aegypti," ungkap Gus Barra.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr Agus Dwi Cahyono menjelaskan puncak kasus DBD terjadi pada Februari 2025.

"Kasus DBD pada Januari 13 kasus, dan meningkat sebanyak 34 pada Februari 34. Sampai saat ini total  51 kasus DBD," pungkasnya.

Ia menyebut lonjakan kasus DBD  karena faktor cuaca diduga memicu genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti, yang bersarang di air yang jernih.

Sedangan, total sebanyak 226 kasus DBD sepanjang tahun 2024 dengan trend kejadian didominasi saat awal tahun.

Lonjakan kasus DBD paling banyak yaitu, 66 kasus di bulan Februari dan 48 kasus DBD pada Maret tahun lalu.

"Tren kenaikan DBD pada tahun lalu perlu kita waspadai, terutama tiga bulan nanti April 2025," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved