Berita Viral

Rekam Jejak Tessy Haryati, Srikandi Damkar Kota Depok yang Pecat Sandi Butar Usai Diangkat Jadi PPPK

Inilah sosok Tesy Haryati, yang menandatangani surat putus kontrak Sandi Butar, petugas Damkar Kota Depok.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase KOMPAS.com Dinda Aulia Ramadhanty/Retno Ayuningrum
SRIKANDI DAMKAR DEPOK - Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryanti, yang menandatangani surat pemutusan kontrak kerja dengan Sandi Butar, PPPK Damkar Depok 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Tesy Haryati, yang menandatangani surat putus kontrak Sandi Butar, petugas Damkar Kota Depok.

Diketahui, Sandi Butar menerima surat pemutusan perjanjian kerja pada Kamis (27/3/2025).

Dia menerima surat penghentian kerja terhadap dirinya hari ini, bertepatan dengan masuk piket.

“Iya, saya baru menerima suratnya hari ini,” ucap Sandi, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Surat bernomor 800/201-PO.Damkar ini ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryanti.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pemutusan hubungan kerja, lantaran Sandi Butar melakukan pelanggaran saat bekerja. 

“Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka dengan ini disampaikan kepada nama Sandi Butar Butar, dilakukan Pemutusan Perjanjian atau Hubungan Kerja sebagaimana dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja 800/184/PO tentang Kontrak Kerja Pelaksana Kegiatan Tidak Tetap Tahun Anggaran 2025 per tanggal surat ini dikeluarkan,” demikian isi surat tersebut.

Pada surat tertulis pihak kesatu, yaitu Dinas Damkar Depok diperbolehkan memutus perjanjian sepihak berdasarkan ketentuan pada Pasal 7 ayat (1) huruf f Perjanjian Kerja 800/184/PO tentang Kontrak Kerja Pelaksana Kegiatan Tidak Tetap Tahun Anggaran 2025.

"Pihak Kesatu berhak: Memutus perjanjian sepihak, apabila Pihak Kedua tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dan/atau terbukti melanggar ketentuan yang ditetapkan Pihak Kesatu dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Baca juga: Kronologi Sandi Butar Dipecat dari PPPK Damkar Depok usai Dibantu Dedi Mulyadi, Dapat SP Karena Ini

Diduga Mangkir

Pada Januari 2025 lalu, Damkar Kota Depok memutus kontrak kerja Sandi Butar.

Tesy Haryati mengatakan, ini lantaran Sandi tidak hadir dalam dua panggilan resmi untuk membahas perpanjangan kontrak kerja yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Pemanggilan pertama dilakukan pada Selasa, 31 Desember 2024.

“Sudah dua kali (Sandi dipanggil), jadi tanggal 31 Desember kami undang, tidak datang, sampai pukul 16.30 WIB saya tunggu di sini (kantor Dinas Damkar),” ujarnya, Selasa (7/1/2025). 

Pemanggilan kedua dilakukan pada awal 2025, namun Sandi kembali tidak hadir.

“Ada buktinya, pada 2 Januari 2025 kami undang lagi melalui kepala UPT Cimanggis, pukul 10.00 WIB kami tunggu dan tidak datang,” tambah Tesy. 

PETUGAS DAMKAR - Sandi Butar Butar petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok, menunjukkan pesan Whatsapp di ponselnya
PETUGAS DAMKAR - Sandi Butar Butar petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok, menunjukkan pesan Whatsapp di ponselnya (Kolase Youtube/KOMPAS.com DINDA AULIA RAMADHANTY)

Mengacu pada pengabaian tersebut, Dinas Damkar Depok akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Sandi.

“Jadi, ini dinas ya, bukan perusahaan pribadi. Kami memanggil secara kedinasan juga dan mengikuti aturan," ucap Tesy.

"Yang bersangkutan dipanggil melalui surat kedinasan juga, undangan kedinasan,” lanjut dia.

Siapa sosok Tesy Haryanti?

Saat ini Tesy Haryanti menjabat sebagai Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Kota Depok

Sebelumnya, Tesy menjabat sebagai Kepala Seksi Operasional Penyelamatan Damkar Depok.

Wanita yang dijuluki sebagai Srikandi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok ini menjadi perempuan terlama di Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) tersebut.

Sebagai wanita Damkar, fokus pada pekerjaannya sebagai pemadam kebakaran adalah yang paling utama.

Baca juga: Duduk Perkara Sandi Butar Dipecat dari PPPK Damkar Depok, Baru 17 Hari Kerja Dibantu Dedi Mulyadi

"Bukan maksud saya mengabaikan, tapi karena ini menjadi tugas pokok dan saya lebih menikmati pekerjaan," jawab Tessy Haryati.

Saat menjabat sebagai Kepala Seksi Penyelamatan Damkar, Tessy tak menampik tim UPT Damkar Pos Merdeka yang dibawahi oleh komandonya sebenarnya dapat diisi oleh sosok perempuan.

Pasalnya, kata Tessy, bukan operasi pemadaman saja yang dilakukan petugas damkar, melainkan ada beberapa bidang lainnya seperti penyelamatan dan bencana.

"Kalau tim saya bisa masuk ke dalam tiga case itu, jadi banyak hal yang memang bisa diisi oleh profil wanita dan ini memang saya akui jarang sekali damkar bisa menyediakan."

"Jadi di sini saya lebih melengkapi saja," kata Tessy. 

Menurutnya, peran perempuan memang sangat dibutuhkan Damkar Depok, karena tugas damkar tak hanya melulu memadamkan api. 

"Profil wanita itu langka ya, mungkin bisa satu banding lima, tapi pada kenyataannya memang dibutuhkan di lapangan," ujar Tessy.

Dia biasanya bertanggung jawab untuk menjaga kondisi psikologis korban kebakaran saat masih di lokasi kejadian. 

Ia pun menceritakan pengalamannya menyelamatkan seorang anak perempuan berumur 13 tahun yang tertimpa beton PDAM.

Sebagian kepala anak itu sudah hampir masuk ke beton dan tangannya tertinggal di dalam. Beruntungnya, anak itu masih bisa bernapas dengan lancar.

"Nah, peran saya di situ. Ketika yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak, kita harus bisa menenangkan," kata Tessy, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Tessy melanjutkan, saat betonnya diangkat, ia berusaha menenangkan dan mengalihkan perhatian sang anak.

Ia berusaha merekayasa bahwa peristiwa yang menimpa anak itu hanya seperti jatuh dari sepeda. 

Akhirnya, anak tersebut bisa tenang dan berhasil diselamatkan dengan hanya luka kecil di punggung tangannya.

"Dan dari situ kita bisa melihat bahwa memang dibutuhkan peran perempuan," ujarnya.

Ia pun mengakui tidak mudah berada di posisinya sekarang. Selain perlunya keberanian yang besar, persiapan mentalnya juga harus kuat.

Sebab, menurutnya, ia tidak bisa menebak seperti apa kejadian lapangan yang menantinya di depan nanti.

"Ketika kita melaksanakan tugas seberat apa pun, kalau demi kebaikan, saya yakin 1.000 malaikat pasti tolong."

"Walaupun seunik, seaneh, harus kita berjibaku dengan apa pun itu, dengan risiko tinggi, insya Allah pasti bisa. Yakin bisa aja dulu," tuturnya. 

Padamkan Api Gudang JNE

Tessy menjelaskan penugasan yang dimaksud.

Contohnya, seperti saat upaya pemadaman api dalam musibah kebakaran gudang JNE di Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok beberapa waktu lalu.

Kala itu dirinya memobilisasi pasukan UPT Damkar Pos Merdeka untuk bergegas menjinakkan kobaran api yang melahap gudang tersebut. 

"Saya memobilisasi pasukan saya untuk bisa masuk ke TKP dengan kondisi minim oksigen, jadi kami harus memakai alat-alat rescue seperti skuba, sarung tangan, masker dan segala macamnya," ujar Tessy. 

Apalagi kala itu ada berbagai macam kesulitan untuk memadamkan api yang berkobar di lokasi, salah satunya terkait informasi sumber air yang tak bisa dijangkau damkar. 

Dalam situasi seperti itu, sambung Tessy, petugas damkar dituntut harus cerdas dalam mengambil keputusan.

"Kalian bisa bayangin kan, gimana kalau seperti itu. Makanya kami itu kadang sulit dapat informasi di lapangan, dan itu bisa memengaruhi strategi operasi kecepatan pemadaman api," ujar Tessy. 

"Itu merupakan suatu tantangan tersendiri buat saya, karena kita dituntut cerdas biar bisa akrobatik dengan TKP yang "aneh-aneh", intinya seperti itu," imbuh Tessy.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved