Pemkab Mojokerto Terapkan Status Tanggap Darurat 2 Pekan untuk Bangun Jembatan di Kutorejo

Untuk penanggulangan pasca bencana di Kabupaten Mojokerto, Jatim, diterapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 2 pekan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
JEMBATAN PUTUS - Kondisi jembatan putus di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupateb Mojokerto, Jawa Timur, akibat diterjang banjir, Rabu (26/4/2025). Penanggulangan pasca bencana di Kabupaten Mojokerto akan segera direalisasikan, menyusul diterapkannya status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 2 pekan. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Penanggulangan pasca bencana di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), akan segera direalisasikan, menyusul diterapkannya status tanggap darurat bencana hidrometeorologi.

Status tanggap darurat itu, sesuai keputusan Bupati Mojokerto nomor 188.45/78/HK/416-012/2025, tentang tanggap darurat selama 2 pekan, tanggal 15-28 Maret tahun 2025.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, mengatakan bahwa dengan adanya status tanggap darurat tersebut, maka penanganan pasca bencana dari alokasi APBD dapat segera direalisasikan.

Penanganan pasca bencana, terutama untuk pembangunan jembatan darurat di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo yang putus akibat diterjang banjir atau luapan sungai.

"Status tanggap darurat sudah diterapkan, ini adalah bukti konkret respons cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan akibat dampak bencana," kata Yoie Afrida, Rabu (26/3/2025).

Menurutnya, status tanggap darurat berlaku selama 2 pekan, mengingat perubahan cuaca yang tidak menentu saat peralihan musim, termasuk prediksi BMKG musim hujan di Jawa Timur. 

"Status tanggap darurat bencana hidrometeorologi berlaku selama 2 pekan, untuk tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya," ungkap Yoie Afrida.

Penanganan pasca bencana dapat menggunakan anggaran APBD 2025 dari BTT (Belanja Tidak Terduga) bencana yang sudah diplot sekitar Rp 14 miliar.
 
Sehingga, pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi, yang nantinya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dapat segera terwujud untuk kepentingan masyarakat setempat.

"Nanti Dinas PUPR yang ditugaskan dalam pembangunan jembatan darurat. Untuk anggaran bisa menggunakan dana BTT 2025, sampai berakhirnya tanggap darurat pada 28 Maret nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas PUPR segera melakukan upaya darurat untuk memperbaiki jembatan putus di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.

Rencananya, pembangunan jembatan darurat akan dilakukan dengan menggunakan alokasi anggaran dari BTT Bencana, sambil menunggu perbaikan permanen.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, menyebut jika hasil tinjauan di lokasi bersamaan rapat kordinasi bersama Bupati Mojokerto dan, stakeholder terkait untuk segera melakukan pembangunan jembatan darurat tersebut.

Pihaknya, lanjut Rinaldi, kini masih melakukan persiapan administrasi, untuk pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi, yang putus akibat diterjang luapan aliran sungai saat hujan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

"Progresnya, sudah selesai gambar dan hitungan RAB (Rancangan anggaran biaya)," ucap Rinaldi.

Perencanaan pembangunan jembatan darurat akan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved