Rekam Jejak Ni Luh Puspa Wamen Pariwisata yang Turun Tangan Soal Larangan Study Tour Dedi Mulyadi

Bagaimana respons Kementerian Pariwisata terkait hal ini? 

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa berjanji akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah membahas pelarangan tersebut.  

"Saya juga sudah mendengar itu, kita berupaya untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait larangan itu," kata Ni Luh saat kunjungan kerja di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: Tak Kalah Tegas dari Dedi Mulyadi, Wali Kota Serang Ancam Pecat Kepsek yang Nekat Gelar Study Tour

Menurut Ni Luh, kebijakan tersebut dapat berdampak positif dengan meningkatkan kunjungan wisata di daerah.

"Mudah-mudahan juga itu bisa menggerakkan wisata di wilayah itu. Jadi enggak keluar di sana, ya menghidupkan. Mudah-mudahan bisa menghidupkan," ujarnya.

Ni Luh menambahkan, larangan tersebut berpotensi mendukung perekonomian masyarakat sekitar karena adanya perputaran uang dari kegiatan wisata lokal.

Namun, ia tetap akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi agar pariwisata di Indonesia tetap berkembang.

"Kita juga ingin masyarakat itu bisa berwisata di Indonesia saja, tidak hanya di satu kabupaten/kota atau provinsi saja, tapi juga ke daerah-daerah di sekitarnya," tandasnya.

Rekam Jejak Ni Luh Puspa

Menurut penelusuran SURYA.co.id, Ni Luh Puspa, lahir pada 18 November 1986 di Singaraja, Bali, adalah seorang jurnalis yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

Pada usia tiga bulan, Ni Luh Puspa bersama keluarganya pindah ke Mamuju, Sulawesi Barat, sebelum kembali ke Bali saat berusia tujuh tahun.

Untuk membantu perekonomian keluarga, ia pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga, sales keliling, dan staf hotel.

Ia berhasil membiayai pendidikan adiknya dan menabung untuk kuliah. Pada tahun 2016, Ni Luh Puspa menyelesaikan pendidikan S1 di STIE Nobel Indonesia, Makassar.

Karier jurnalistik Ni Luh Puspa dimulai pada tahun 2010 saat magang di sebuah radio lokal di Makassar. Dengan bimbingan sastrawan Asdar Muis, ia mendalami dunia media massa.

Pada tahun 2012, ia bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter, kemudian pindah ke Kompas TV pada tahun 2018.