Berita Viral

Usai Dedi Mulyadi Bongkar Hibisc Fantasy, Bos PTPN Akhirnya Sadari Kelalaiannya: Banjir Besar

Setelah Hibisc Fantasy dibongkar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pihak PTPN akhirnya angkat bicara. Akui kelalaian.

TikTok Dedi Mulyadi
PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wabup Bogor Jaro Ade mendatangi Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Setelah dibongkar, PTPN akhirnya ngaku. 

Dia memastikan penindakan di kawasan Puncak, Bogor, akan dilakukan terhadap siapapun yang melanggar aturan, termasuk perusahaan milik daerah. 

"Kita kasih contoh ke seluruh warga Jawa Barat,” katanya. 

Sebelum pembongkaran dilakukan, pihak pengelola telah diberi peringatan untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar. 

Namun, perintah tersebut tidak diindahkan. 

“Karena tidak dibongkar sendiri, saya perintahkan pembongkaran mulai hari ini,” tegas Dedi. 

Dalam proses penyegelan, petugas memasang plang peringatan serta garis kuning sebagai tanda larangan melintas. 

Menurut Dedi, tindakan tegas ini adalah bagian dari komitmennya untuk menegakkan aturan, meskipun yang melanggar adalah BUMD milik pemerintah provinsi. 

"Saya tidak segan meskipun ini BUMD milik Pemprov Jabar. Kita harus memberikan contoh bahwa yang melanggar harus ditindak," tegasnya. 

Nasib Karyawan Hibisc Fantasy Puncak Bogor 

Dilansir dari Kompas.com, ratusan karyawan yang bekerja di Hibisc Fantasy Puncak Bogor masih belum mengetahui kepastian nasib mereka setelah pembongkaran dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Direktur PT Jaswita Jabar, Wahyu Nugroho, mengungkapkan bahwa banyak pekerja yang menggantungkan hidup mereka di wahana wisata tersebut, yang dikelola oleh anak perusahaan PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) bersama mitranya. 

Menurut data dari JLJ, terdapat sekitar 200 karyawan di Hibisc Fantasy, di mana 190 orang di antaranya merupakan warga lokal dan 10 lainnya berasal dari luar Jawa Barat. 

Wahyu menyatakan bahwa ia belum dapat memastikan bagaimana kelanjutan nasib para karyawan, karena tanggung jawab pengelolaan tenaga kerja berada di tangan JLJ dan mitranya. 

"Perlu dikonfirmasi ke mitra, mengingat pengelolaan karyawan ada di mitra JLJ," ujar Wahyu, Rabu (12/3/2025). 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved