Berita Viral

Usai Dedi Mulyadi Bongkar Hibisc Fantasy, Bos PTPN Akhirnya Sadari Kelalaiannya: Banjir Besar

Setelah Hibisc Fantasy dibongkar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pihak PTPN akhirnya angkat bicara. Akui kelalaian.

TikTok Dedi Mulyadi
PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wabup Bogor Jaro Ade mendatangi Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Setelah dibongkar, PTPN akhirnya ngaku. 

SURYA.co.id - Setelah Hibisc Fantasy dibongkar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pihak PTPN akhirnya angkat bicara.

Bos PTPN pun mengakui kelalaiannya.

Diketahui, PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) merupakan holding dari seluruh PTPN yang ada di Indonesia, salah satunya PTPN VIII yang mengelola kawasan kebun teh di Puncak.

Akibat alih fungsi lahan, daerah resapan air di hulu mengalami penurunan sehingga diduga jadi penyebab banjir besar yang melanda Jakarta dan Bekasi beberapa waktu lalu.

Dirut PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, mengakui pihaknya lalai dalam kerja sama pengelolaan lahan dengan BUMD Jawa Barat, PT Jaswita, sebagai mitra pemanfaatan sebagian lahan kebun teh di Puncak.

“Memang dengan kejadian awal Maret, terjadinya banjir besar menyadarkan kami bahwa ada sesuatu yang kami lalai," kata Ghani saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (19/3/2025), melansir dari Kompas.com.

Diungkapkan Ghani, pelanggaran yang dilakukan oleh PT Jaswita tak lepas dari longgarnya pengawasan dari PTPN yang bertindak sebagai pemilik lahan.

Untuk diketahui, PT Jaswita awalnya hanya mengantongi izin untuk membangun taman rekreasi di lahan seluas 5.000 meter persegi, namun belakangan diperluas menjadi 2,1 hektare tanpa izin.

"Kesalahan PTPN ini kami koreksi diri, mestinya PTPN juga tidak lepas tangan," beber Ghani.

Sementara dikutip dari Antara, PTPN juga akan mengambil tindakan tegas dengan berencana membongkar tempat-tempat wisata di kawasan Gunung Mas, Kabupaten Bogor, yang terbukti melanggar ketentuan lingkungan dan tidak memiliki izin lingkungan yang sah.

Ghani menyatakan bahwa langkah ini diambil setelah PTPN menunjuk konsultan independen untuk melakukan verifikasi dan audit terhadap kepatuhan mitra mereka terhadap ketentuan lingkungan dalam menjalankan bisnis.

"Bagi yang tidak memenuhi, ya kami bongkar bersama, minta pemerintah mereka bongkar," tegas Ghani.

Selain pembongkaran, PTPN Group juga akan melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk mendukung bisnis berkelanjutan di kawasan tersebut.

Pertama, penanaman pohon di lahan kritis Gunung Mas untuk menekan erosi dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Kedua, penerbitan surat edaran (SE) kepada seluruh mitra untuk menghentikan sementara kegiatan dan pembangunan hingga audit lingkungan selesai. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved