Polisi Gugur Gerebek Judi Sabung Ayam

6 Fakta Judi Sabung Ayam yang Menewaskan Kapolsek Negara Batin dan 2 Polisi, 2 Oknum TNI Jadi Saksi

Berikut ini sederet fakta kasus judi sabung ayam yang menewaskan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
instagram Polsek Negara Batin
POLISI TEWAS DITEMBAK - Tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung dikabarkan meninggal dunia dalam sebuah insiden baku tembak dengan pelaku judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). 

SURYA.CO.ID - Berikut ini sederet fakta kasus judi sabung ayam yang menewaskan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

Diketahui, tiga polisi tewas tertembak saat menggerebek arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

Selain Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, anggota Polsek Negara Batin dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, anggota Satreskrim Polres Way Kanan, juga meregang nyawa dalam insiden tersebut. 

Kabar ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun.

"Benar terjadi peristiwa penembakan," kata Yuni, Senin malam. 

Kronologi

Pada Senin (17/3/2025) siang, Polsek Negara Batin menerima laporan adanya praktik judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. 

Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel polisi dikerahkan untuk melakukan penggerebekan dipimpin oleh Iptu Lusiyanto.

Ketika tim kepolisian tiba di lokasi, situasi awal tampak kondusif. 

Namun, tiba-tiba mereka mendapat serangan dari orang tak dikenal. . 

"Saat tiba di TKP, anggota tiba-tiba ditembaki oleh orang tak dikenal," ujar Kombes Yuni, Senin malam. 

Dalam insiden ini, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto dan dua anggotanya tertembak dan meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Ketiga jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. 

Dugaan Setoran Keamanan

Baca juga: Viral Oknum TNI Beri Uang Setoran Judi Sabung Ayam ke Polisi Sebelum Penembakan, Pihak Kodam Akui

Kasus ini kemudian memunculkan kabar adanya hubungan baik antara polisi yang menggerebek kawasan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung dengan oknum TNI yang menembaknya.

Hubungan baik ini terkait setoran keamanan untuk berjalannya judi sabung ayam di wilayah tersebut.   

Kabar ini beredar viral di media sosial setelah diunggah akun TIkTok @satr1a6_ yang diunggah, Rabu (19/3/2025).

Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, kejadian tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin (17/3/2025) petang, dipicu oleh masalah setoran.

Seperti dikutip dari Kompas, dalam video itu disebutkan bahwa, Polsek Negara Batin diduga sudah diberi jatah setoran judi sabung ayam Rp 1 juta per hari. 

Selain itu, ada tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari.

Namun, mereka diduga meminta setoran ditambah menjadi Rp 20 juta per hari.

Anggota TNI yang diduga mengelola lokasi perjudian sabung ayam tidak mampu menyanggupi permintaan tersebut, sehingga Kapolsek (disebutkan) mengancam akan membawa pasukannya menggerebek lokasi perjudian tersebut.

Menanganggapi video tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengaku sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial.

Baca juga: Gelagat 2 Oknum TNI Sebelum Tembak Mati 3 Polisi di Area Judi Sabung Ayam Way Kanan, Ini Senjatanya

Kolonel Eko mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis dan Kopral Kepala (Kopka) Basarsyah, dua tentara yang diduga melakukan penembakan, diakui terdapat kontrak kesepakatan atau dengan pihak Polsek terkait judi sabung ayam di daerah tersebut.

“Pejabat Polsek Negara Batin (Kapolsek Lusiyanto) dan Pejabat Pos Ramil Negara Batin (Peltu Lubis) memiliki hubungan baik,” kata Eko, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Dugaan setoran ke oknum ini sudah berlangsung selama setahun.

"Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit."

"(Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Kolonel Eko, Kamis (20/3/2025).

Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.

"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.

Pengakuan ini pun akan didalami oleh tim penyidik gabungan untuk mengungkap siapa saja oknum yang terlibat dalam judi sabung ayam di Lampung.

"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko dikutip dari Kompas.com.

"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.

Keterangan Eko ini diperkuat dengan pernyataan Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto.

Kolonel Yogi menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik dan sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka.

Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto. 

"Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman."

"Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya," kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.

Kasus Dua Klaster

Baca juga: Beda Nasib Warga dan 2 Oknum TNI yang Terlibat Sabung Ayam hingga 3 Polisi Gugur, Tersangkanya Ini

Kasus penembakan tiga personel polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, dibagi menjadi dua klaster.

Klaster pertama terkait perjudian sabung ayam.

Klaster kedua, soal peristiwa penembakan yang mengakibatkan meninggalnya tiga petugas.

"Yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

Irjen Pol Helmy juga mengungkapkan bahwa untuk kasus perjudian sabung ayam ini, seorang sipil telah ditetapkan sebagai tersangka, inisial Z.

"Tersangka Z hadir di lokasi untuk bermain (judi),"ungkapnya.

Z dijerat Pasal 303 KUHP tentang pidana perjudian.

Terkait kasus penembakan, Irjen Helmy Santika, mengatakan, empat saksi mata, salah satunya berinisial Z mengungkapkan bahwa ia melihat langsung oknum prajurit TNI menembak tiga anggota polisi di arena sabung ayam.

2 Oknum TNI Masih Saksi

Polda Lampung masih melakukan investigasi bersama Kodam II Sriwijaya dan menunggu hasil uji laboratorium forensik serta uji balistik dari selongsong dan proyektil yang ditemukan di tubuh tiga anggota polisi yang tewas.

Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal, (Mayjen) TNI Ujang Darwis, mengonfirmasi bahwa dua oknum TNI yang diamankan terkait kasus penembakan saat penggerebekan arena judi sabung, Senin (19/3/2025) sore masih berstatus sebagai saksi.

Kedua oknum tersebut adalah Kopka B dan Peltu L, yang saat ini masih aktif sebagai anggota TNI.

"2 oknum ini statusnya masih sebagai saksi. Untuk menjadi tersangka itu kan butuh barang bukti, itu berproses apabila terbukti nanti, kita lakukan tindakan," ujar Ujang dalam konferensi pers bersama di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

Ia menambahkan bahwa Kodam II Sriwijaya masih mendalami peran keduanya di lokasi kejadian.

Saat ini, kedua oknum tersebut masih diamankan dan diperiksa secara intensif di Denpom Lampung.

Diketahui, ada dua prajurit TNI yang diamankan, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

Senpi Ditemukan

Senjata api (senpi) berupa laras panjang berkaliber 5,56 milimeter yang diduga digunakan pelaku untuk menembak tiga polisi, ditemukan di semak-semak.

Tepatnya sekitar 5 kilometer dari lokasi penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan, senjata tersebut nantinya akan dicocokkan dengan peluru yang bersarang di tubuh ketiga korban. 

"Ini masih proses mengecek (uji balistik) sambil menunggu saja, senjatanya masih diproses Denpom. Denpom juga butuh tenaga ahli untuk memastikan senjata tersebut," ujar Eko dalam keterangannya di Kodam II Sriwijaya, Palembang, Kamis (20/3/2025).

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan tiga jenis selongsong peluru di lokasi penembakan, yakni 5,56 milimeter, 9 milimeter, dan 7,63 milimeter.

Peluru berkaliber 5,56 milimeter ini biasa digunakan senjata laras panjang jenis SS1 atau M16, sedangkan peluru 7,63 milimeter umumnya digunakan oleh senjata jenis AK-47.

Nasib Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah akan ditentukan statusnya setelah keluar hasil uji forensik peluru.

Daftar Barang Bukti Diamankan 

Selain senjata laras panjang, barang bukti lain juga diamankan Tim Inafis Polri saat Tim gabungan Polda Lampung, Komando Resor Militer (Korem), dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025). 

Lokasi juga dipasang garis polisi.

Beberapa barang bukti ditemukan di lokasi kejadian seperti judi sabung ayam, puluhan kendaraan, dan belasan selongsong amunisi.

Berikut barang bukti yang diamankan.

1.Toyota Innova abu-abu BE1397ALN

2. Daihatsu Terios putih G1312AN

3. Pajero Sport BE1043ASC

4. Toyota Avanza Hitam BG1302ND

5. Daihatsu Terios putih B2726SRS

6. Daihatsu Taft hitam BE1550KP

7. Daihatsu Sigra BG1986YH

8. Toyota Avanza Hitam BE1319WV

9. Toyota Hilux hitam BE13AS

10. Toyota Innova abu-abu BE1425HQ

11. Toyota Fortuner BE1376B

12. Mitsubishi Colt hitam BG8792KL

13. Toyota Avanza Hitam BE1569KT

14. Toyota Agya Putih BE1432RE

15. Toyota Kijang Innova G1611SG

16. Toyota Rush putih B1241CIL

17. Mitsubishi El 300 Hitam BG9140YB

18. Daihatsu Ayla silver B2242KIF

19.Fortuner abu-abu BG1309KR

20. Toyota Fortuner putih BG1895KA. 

12 Selongsong Peluru Ditemukan

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, mengungkap terkait temuan 12 selongsong peluru saat melakukan olah TKP judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan

Dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung, Selasa (18/3/2025), Kapolda Helmy mengatakan bahwa pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025) siang. 

"Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP," ungkap Helmy.

Helmy menambahkan, dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

"Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru," bebernya. 

Lebih lanjut, Helmy menyatakan bahwa hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

"Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain," katanya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved