Giliran Situbondo Longsor, Batu Berdiameter 2 Meter Terjang Rumah Warga di Kecamatan Arjasa

Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, bencana longsor batu dari tebing itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
KENA MATERIAL LONGSOR - Petugas BPBD mengecek material longsor yang menerjang rumah warga Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Selasa (18/3/2025) lalu. Kejadian longsor saat hujan semakin sering terjadi di beberapa daerah di Jatim 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Beberapa pemda di Jatim menjadi sangat sibuk akibat bencana beruntun selama sepekan terakhir.

Setelah kejadian di Lumajang, Ponorogo dan Jombang, giliran tanah longsor terjadi di Situbondo saat turun hujan, Selasa (18/3/2025) sore lalu.

Fenomena tanah longsor yang terjadi belakangan ini memang mencemaskan. Longsoran berupa batu besar itu datang diawali suara dentuman, dan merusak dapur rumah warga di Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa.

Batu longsoran berukuran dua meter itu menimpa rumah Sacung (50), dan diduga runtuh dari tebing akibat tekstur tanah gembur setelah diguyur hujan.

Tidak sampai ada korban jiwa dalam longsor yang merusak rumah Sacung itu. Namun kondisi bangunan semi permanen itu rusak berat.

Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, bencana longsor batu dari tebing itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurutnya, saat itu hujan turun dan pemilik rumah bersama keluarganya yang lain berada di depan rumahnya.

Tiba tiba mereka mendengar suara benda berat jatuh dan menggetarkan dinding bangunan bagian belakang. Pemilik rumah bergegas melihat ke belakang untuk melihat benda yang jatuh tersebut. "Saat dilihat, di dapurnya ada batu besar," kata Puriyono, Rabu (19/3/2025).

Dinding dapur rumah pun jebol dan sebagian ambruk akibat dihantam material longsor itu. Sedangkan batu longsoran yang masuk cukup besar dan sulit dipindahkan.

"Kemudian para warga bergotong royong untuk memecahkan  batu itu menggunakan peralatan seadanya. Setelah batu dipecahkan, baru bisa dievakuasi," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved