Berita Viral

Gebrakan Dedi Mulyadi Dipuji LSI Denny JA dan Wapres Gibran, Dikecam Pengusaha Gara-gara Study Tour

Gebrakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di awal pemerintahannya mendapat apresiasi dari banyak pihak. 

|
Editor: Musahadah
kolase kompas.com
DIPUJI DAN DICACI - Gebrakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendapat pujian Denny JA dan Wapres Gibran. Namun gebrakan Dedi Mulyadi juga dikecam pengusaha, gara-gara study tour. 

Dikecam IPOBA

Kecaman terhadap aturan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait larangan study tour masih terus bermunculan.

Salah satunya datang dari Ikatan Perusahaan Bus Oto Bandung (IPOBA).

Pihak IPOBA bahkan mengancam akan melakukan aksi jika masalah ini ta kunjung ada solusinya.

Ketua IPOBA Jawa Barat, Cipto Prasodjo, menyebut kebijakan ini akan berdampak besar pada sektor pariwisata dan bisa menjadi Covid-19 kedua bagi para pelaku usaha.

Menurut Cipto, larangan study tour tidak hanya merugikan perusahaan otobus, tetapi juga berdampak pada hotel, restoran, tempat wisata, hingga UMKM yang menggantungkan penghasilannya pada kunjungan rombongan pelajar.

"Kalau ini terjadi, maka ini menjadi Covid kedua bagi kami.

Larangan ini tidak hanya berdampak pada PO bus, tapi hotel, restoran, tempat wisata, UMKM dan lainnya. 

Jangan hilangkan study tour, tapi ubah polanya," kata Cipto dalam forum diskusi pelaku pariwisata Jabar, Selasa (11/3/2025), melansir dari Tribun Jabar.

Larangan itu juga bakal berdampak pada pengangguran.

"Jika dilarang, maka kemungkinan kami akan mengurangi jumlah bus kami, otomatis akan berdampak pada pengurangan sopir dan kondektur.

Maka akan ada beberapa keluarga yang akan kehilangan mata pencahariannya," ujar Cipto.

Ketua panitia diskusi, Abung Hendrayana, juga menyebut banyak agen travel yang 60-80 persen konsumennya berasal dari kegiatan study tour.

Jika larangan ini diterapkan, banyak pengusaha kecil yang terancam gulung tikar dan angka pengangguran akan meningkat drastis.

"Yang pasti kalau ini dilarang, akan menjadi Covid kedua selama lima tahun bagi kami. Kalau Covid 19 kan dampaknya dua tahun, tapi kalo larangan ini terjadi, maka sudah pasti akan mengalami covid selama lima tahun ke depan," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved