Bangun Jembatan Darurat Pasca Diterpa Banjir, Pemkab Mojokerto Siap Berhitung Dari BTT Rp 14 Miliar

Menurut Rinaldi, perencanaan pembangunan jembatan darurat akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
BUTUH ANGGARAN DARURAT - Jembatan putus akibat diterjang banjir di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Minggu (16/3/2025) lalu. Pemda menyiapkan jembatan darurat. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Di tengah masa penghematan anggaran sekarang, Pemkab Mojokerto harus berhitung untuk perbaikan infratruktur akibat bencana.

Yang terbaru, Pemkab Mojokerto harus bersiap membangun jembatan darurat setelah jembatan di Kecamatan Kutorejo putus diterjang banjir, Minggu (16/3/2025) lalu.

Melalui Dinas PUPR, pemda segera melakukan upaya darurat untuk memperbaiki jembatan putus di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi itu.

Rencananya, pembangunan jembatan darurat akan dilakukan dengan menggunakan alokasi dari BTT Bencana (Belanja tidak terduga), sambil menunggu anggaran APBD untuk perbaikan jembatan permanen.

Adapun alokasi besaran BTT Pemkab Mojokerto sudah diplot dalam APBD anggaran tahun 2025, sekitar Rp 14 miliar.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan hasil tinjauan di lokasi bersamaan rapat kordinasi bersama Bupati Mojokerto dan, stakeholder terkait untuk segera melakukan pembangunan jembatan darurat tersebut.

Pihaknya kini masih melakukan persiapan administrasi, untuk pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi, yang putus akibat diterjang luapan aliran sungai saat hujan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

"Progresnya, sudah selesai gambar dan hitungan RAB (Rancangan anggaran biaya)," kata Rinaldi, Senin (17/3/2025).

Menurut Rinaldi, perencanaan pembangunan jembatan darurat akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Hasil dari perencanaan termasuk RAB itu, akan dikoordinasikan bersama BPBD Kabupaten Mojokerto. "Setelah itu kita koordinasikan ke BPBD untuk teknis pengusulan BTT tersebut," ungkap Rinaldi.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya mengungkapkan, pihaknya masih melakukan persiapan untuk pembangunan jembatan darurat.
 
Karena jembatan desa itu adalah akses masyarakat dan jalan penghubung antara Dusun Wonokerto menuju Dusun Sumberkembar. "Sekarang masih proses persiapan untuk jembatan darurat," jelasnya.

Rinaldi menyebut, pihaknya akan melakukan kajian detail di lapangan sebab pondasi jembatan telah rusak total. Pondasi itu diperlukan untuk memasang besi penyangga konstruksi jembatan darurat.

Pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo akan menggunakan penyangga besi dan alas papan kayu, seperti jembatan darurat di Desa Kedung Gempol yang juga putus diterjang banjir Kali Sadar di Kecamatan Mojosari.

 "Nanti masih perlu direview, mungkin lebih kompleks di sini karena sudah tidak ada pondasi," bebernya.

Dikatakan Henri, rencananya pembangunan jembatan darurat akan menggunakan pondasi bronjong. Pihaknya belum dapat menyampaikan terkait estimasi RAB untuk pembangunan jembatan darurat itu.

"Rencananya pondasi bronjong. Untuk RAB belum fixed harus kita kita kombinasi dengan sumber daya yang ada," pungkas. ***

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved