Hadang Tekanan Inflasi Jelang Lebaran,Pemkab Ponorogo Bakal Gelar Operasi Pasar di Beberapa Titik
Agus menjelaskan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Ponorogo mengalami anomali pada medio Januari-Maret.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pemkab Ponorogo bakal menggelar operasi pasar di bulan Ramadhan untuk menekan inflasi yang diperkirakan terjadi menjelang Idul Fitri. Tidak hanya satu titik, operasi pasar itu direncanakan bergulir di beberapa titik.
Rencana menggelar operasi pasar itu terungkap usai high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di ruang rapat Bantarangin, Gedung Graha Krida Pacitan, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Selasa (11/3/2025).
“Rencananya ada operasi pasar di beberapa titik. Waktunya sudah kami tentukan,” ungkap Ketua Harian TPID Ponorogo sekaligus Sekda Ponorogo, Agus Pramono, Selasa (11/3/2025).
Agus menjelaskan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Ponorogo mengalami anomali pada medio Januari-Maret.
Hal ini dapat tergambar selama periode Januari, IPH Kabupaten Ponorogo pada rentang indeks 4,09 sampai 5,90. "Hal tersebut berkebalikan dengan IPH Ponorogo pada Februari yang berada pada rentang indeks -3,42 sampai indeks -2,45,” kata Agus.
Menurutnya, bahwa komoditas yang paling mempengaruhi inflasi adalah cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.
“Yang menjadi perhatian kita bersama adalah indeks IPH untuk pekan pertama Maret yang naik signifikan di indeks 6,16,” terangnya.
Agus menjelaskan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi anomali indeks IPH adalah keterbatasan stok beberapa bahan pangan pokok penting di pasaran yang linier sehingga harga menjadi fluktuatif.
Salah satunya karena kegagalan panen di beberapa daerah penghasil yang menyebabkan terhambatnya pasokan. “Masih tingginya ketergantungan terhadap penyedia bahan pokok penting dari daerah lain karena keterbatasan penyediaan dari lokal kita,” tegasnya.
Juga trend peningkatan harga pada beberapa komoditas. Data didapatkan ketika Tim Kecil TPID melaksanakan sidak Pengecekan Harga Pasar dengan lokus pada Pasar Tradisional dan Pasar Ritel Modern.
“Saat itu terlihat kenaikan harga beberapa komoditas masih dalam batas wajar. Sedangkan pada pasokan masih aman dan tidak ditemukan kelangkaan serta daya beli,” urainya.
Ia mengatakan bahwa direkomendasikan beberapa hal dalam perumusan kebijakan pengendalian inflasi adalah stabilitasi Harga Bahan Pokok Penting.
“Perlu segera dilaksanakan kegiatan Operasi Pasar Murah oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro atau Gerakan Pangan Murah oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk menekan harga pasar sebagai upaya stabilisasi dengan frekuensi yang cukup sampai dengan jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025,” tegasnya.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko membenarkan, TPID sedang menangani pengendalian inflasi dengan operasi pasar. “Saya setiap hari ke pasar. Tidak sekedar belanja, juga ingin tahu bagaimana daya beli masyarakat ,” tegasnya.
Menurutnya, ke depan akan digelar operasi pasar. “Lokasinya bisa di pusat kota dan di kecamatan penopang. Tidak di pasar; agar tidak menggerus rejeki pedagang,” pungkasnya. *****
Idul Fitri 1446 Hijriah
inflasi jelang Lebaran
operasi pasar di Ponorogo
operasi pasar saat Ramadhan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID
TPID Ponorogo
kenaikan harga saat Ramadhan
Ponorogo
Pasar Janti Dibongkar, Wakil Ketua DPRD Ponorogo Evi Dwitasari: Semoga Tidak Ada Lagi Tempat Asusila |
![]() |
---|
Belasan Warung di Pasar Janti Ponorogo Dibongkar, Diduga Jadi Lokasi Prostitusi |
![]() |
---|
Target PAD Ponogoro Naik di KUA-PPAS 2026, DPRD Minta Penggalian Pendapatan Tak Bebani Masyarakat |
![]() |
---|
Di Bawah Kemegahan Monumen Reog, Kang Giri dan AHY Nikmati Berlari Jelajahi Persawahan dan Hutan |
![]() |
---|
190 Anak Muda Ponorogo Bersaing Untuk Magang di Jepang, Kang Giri Tegaskan Seleksi Nol Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.