Dampak Efisiensi Anggaran, Pelaksanaan 3 Proyek Strategis di Kabupaten Madiun Molor
Dampak efisiensi anggaran, pelaksanaan 3 proyek strategis di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, molor dari jadwal yang sudah direncanakan.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MADIUN - Pelaksanaan 3 proyek strategis di Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), molor dari jadwal yang sudah direncanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Kondisi itu, disebut dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025, terkait efisiensi anggaran yang menjadi kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono, mengatakan bahwa 3 proyek itu meliputi pembangunan trotoar di Jalan Ahmad Yani, rehabilitasi jalan dan Jembatan Klumutan di Kecamatan Saradan.
“Proyek ini, sesuai dengan pembahasan RAPBD tahun 2025,” ujar Anang, Jumat (14/2/2025).
Anang menjelaskan, nilai pembangunan Jembatan Klumutan sekitar Rp 11 miliar.
Kemudian, pembangunan trotoar sekitar Rp 7 miliar, lalu untuk ruas Jalan Bulu Batas Bojonegoro, dan ruas Jalan Randu Alas masing-masing sekitar Rp 2 miliar.
“Dampaknya tentu ada. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi tertunda, karena ada proses efisiensi anggaran,” jelasnya.
Meski molor, Anang menyebut, pelaksanaan pembangunan proyek strategis tetap dijalankan, sembari pihaknya menunggu proses pembahasan efisiensi anggaran selesai.
Secara teknis, lanjut Anang, pembangunan jembatan tersebut masih memungkinkan dilakukan, lantaran memakan waktu 6 sampai 7 bulan, walaupun ada kebijakan efisiensi anggaran.
“Dari Bina Marga mungkin tidak terdampak untuk efisiensi anggaran, karena memang produk infrastruktur, utamanya jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Madiun. Sehingga sangat diperlukan sekali oleh masyarakat,” ucapnya.
Saat ini, pihaknya juga tengah menyiapkan perencanaan, untuk selanjutnya dilakukan pengadaan.
“Setelah itu, yang terakhir tinggal menyampaikan lelang, khususnya pembangunan Jembatan Klumutan,” pungkas Anang.
Untuk diketahui Jembatan Desa Klumutan menjadi penghubung 4 dusun. Mulai dari Dusun Bangle, Dusun Sumberan, Dusun Megurun dan Dusun Bruwok.
Jembatan sepanjang 25 meter tersebut, mulai retak pada tahun 2019 akibat diterjang banjir. Masyarakat setempat berusaha merenovasi secara swadaya.
Namun, sifatnya hanya sementara, lantaran menggunakan beberapa bambu dan balok kayu, agar masyarakat bisa sampai ke seberang. Sehingga kondisinya yang memprihatinkan, membuat pengendara merasa was was saat melintasi jembatan tersebut.
| Duduk Perkara Boyamin Saiman Gugat Pembebasan Bersyarat Terpidana Korupsi Setya Novanto |
|
|---|
| Daftar 5 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Dapat Kuota Haji 2026 Terbanyak, Sidoarjo Pertama |
|
|---|
| Nasib Apes Dofir Penjaga Parkir, Tewas Tertimpa Tembok Dekat Polsek Dukuh Pakis Surabaya |
|
|---|
| Alasan Peugeot SUV Siap Menenggak Bensin Ber-Etanol 10 Persen |
|
|---|
| Alhamdulillah Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Jemaah Bayar Segini, Berikut Rinciannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.