Banjir Bangkalan Sisakan Sampah di Kebun Cabai dan Jagung, Berbau Sampai Air Sumur Tak Bisa Diminum

Kehadiran sampah-sampah yang ‘berenang’ hingga berserakan itu tentu bukan hanya mengganggu pandangan mata.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Seorang ibu di Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan menunjukkan sampah berserakan di kebun cabai dan semangka akibat terbawa banjir, Rabu (22/1/2025). 


SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Banjir tidak hanya membawa kerusakan, setelah surut pun masih meninggalkan masalah. Salah satunya sampah yang bertebaran mengotori berbagai wilayah Bangkalan, Kamis (23/1/2025).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan pun bekerja keras selama tiga hari terakhir untuk membersihkan sampah dari pekarangan rumah, sawah, dan kebun cabai dan jagung milik warga Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi. 

Hingga Kamis (23/1/2025), truk pengangkut sampah masih lalu lalang mengangkut sampah yang terseret luapan air sungai akibat derasnya air hujan.

Kehadiran sampah-sampah yang ‘berenang’ hingga berserakan itu tentu bukan hanya mengganggu pandangan mata. Namun juga menebar bau tidak sedap yang menusuk indera penciuman masyarakat terdampak.  

“Kejadian dua hari yang lalu saat malam, sekitar selepas Isya. Di sini ada pembuangan sampah, sampah bukan dari sini tetapi dari luar. Jadi air sungai meluap dan sampah hanyut ke rumah dan sawah-sawah warga,” ungkap Fathur, warga setempat.   

Protes warga dituangkan dalam video berdurasi 46 detik yang kemudian beredar di sejumlah grup WhatsApp. Terdengar suara seorang pria dalam Bahasa Madura meluapkan kekesalannya.

‘Ariyah pas sapah se a tanggung jawab mon le dek iyeh kanak, marah dulih se nanggung sampanah jiyah. Riyah pas ta*h sabek e man romanah oreng kabbi. Pas sapah se a tanggung jawab’.

(Ini siapa yang bertanggung jawab kalau sudah begini, siapa ayo yang bertanggung jawab. Ini sampah ditaruh di rumah-rumah warga, lantas siapa yang bertanggung jawab?’). 

“Lebih utamanya berdampak kepada kesehatan, kerugian pada sawah karena baru tanam benih. Sampah masuk ke rumah warga, baunya tidak enak, air sumur tidak bisa diminum karena bau. Ada sekitar sekitar 10 rumah terdampak,” pungkas Fathur.

Atas kondisi tersebut, Plt Sekretaris DLH Bangkalan, Yudistira Adi Nugroho menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terdampak akibat bau sampah berserakan karena terbawa air sungai.

 “Tetap bersih-bersih (Desa) Bandang Dajah,” ungkap Yudis kepada SURYA melalui pesan singkatnya.

Ia menjelaskan, kegiatan dalam tiga hari terakhir ini di Desa Bandang Dajah memang berkaitan  permasalahan sampah yang meluber hingga memasuki lingkungan tempat tinggal masyarakat.

Yudis kembali menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang terdampak langsung, tetapi ia mengakui bahwa DLH sudah mendapat laporan masalah luberan sampah. Dan pihaknya sudah melakukan evakuasi sampah di rumah-rumah warga dan sekitarnya.

“Ada sekitar lima rumah hingga enam rumah warga terdampak, kami angkut ke TPA di Bangkalan dan tidak ditaruh di sini lagi,” pungkas Yudis. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved