Hadang Ancaman HMPV di Jatim, PJ Gubernur Upayakan Membatasi Kunjungan Warga ke China

Meskipun HMPV dikenal cepat menular, Adhy menilai Pemprov Jatim memiliki pengalaman menghadapi pandemi Covid-19

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menjawab wartawan terkait penanggulangan wabah PMK di Jember, Rabu (8/1/2025). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Selain menghadapi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi, Pemprov Jatim juga dipusingkan potensi masuknya virus baru pada manusia, yaitu Human Metapneumovirus (HMPV).

Virus baru yang disebut-sebut mirip Covid-19 itu sudah berjangkit China dan ramai jadi pembicaraan dunia di media sosial (medsos).

PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV di Jatim. Tetapi pihaknya harus tetap mengantisipasi.

"Virus HMPV belum ada. Tetapi kami sudah lakukan langkah antisipasi," kata Adhy menghadiri kegiatan Pameran Pramuka Produktif dan Makan Bergizi Gratis di City Forest Jember, Rabu (8/1/2025).

Menurutnya, upaya pencegahan yang dilakukan pemprov dengan mulai membatasi warganya yang akan melakukan kunjungan di negeri Tirai Bambu. "Keberangkatan ke China sudah mulai dibatasi," tambah Adhy.

Meskipun HMPV dikenal cepat menular, Adhy menilai Pemprov Jatim memiliki pengalaman menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga tidak perlu khawatir.

"Potensi akan meluas dan hampir sama dengan Covid-19 kemarin. Kami sudah mengalami masa-masa itu, saya yakin pengalaman itu bisa untuk mengatasi," ucapnya.

Adhy menilai dari pada membahas virus HMPV, yang lebih penting saat ini adalah menangani PMK pada sapi. Kerena kasusnya makin menggila di Jawa Timur.

"Karena kasus PMK mulai sedikit naik, dari 25 ekor menjadi 250 ekor per hari. Kami sudah melakukan langkah-langkah," tuturnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved