Wabah PMK di Jatim

Kasus PMK Kembali Mewabah, DKPP Kabupaten Kediri Tunggu Dropping Vaksin

Hingga awal tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mencatat ratusan kasus PMK pada ternak sapi.

|
Penulis: Isya Anshori | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/isya anshori/samsul hadi
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih (kanan) dan foto ilustrasi ternak sapi dijual di pasar hewan (kiri) 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi sorotan di Kabupaten Kediri.

Hingga awal tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mencatat ratusan kasus PMK pada ternak sapi.

Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah ketersediaan vaksin untuk pengendalian wabah.  

Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu dropping vaksin PMK dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Hingga saat ini, Kabupaten Kediri belum mendapatkan alokasi vaksin untuk tahun 2025, yang berdampak pada langkah pengendalian di lapangan. 

"Di tahun 2025 ini, kami belum mendapatkan ploting vaksin PMK. Namun, kami tetap optimis bersama teman-teman di lapangan untuk mengendalikan kasus yang ada. Meski vaksin belum tersedia, stok obat untuk pengobatan masih mencukupi," jelas Tutik, Sabtu (4/1/2025).

Sebelumnya, sebanyak 1.875 dosis vaksin yang diterima pada akhir tahun 2024 telah selesai didistribusikan ke sejumlah kecamatan prioritas.

Tutik menyebutkan, vaksinasi tersebut telah membantu mencegah penyebaran lebih lanjut.

Namun, terkait pengendalian maksimal, DKPP masih membutuhkan tambahan vaksin.  

"Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi segera mengalokasikan vaksin tambahan untuk Kediri. Ini penting agar penyebaran PMK bisa ditekan, terutama di daerah hijau yang masih bebas dari kasus," ujarnya. 

Tutik menjelaskan, vaksinasi berikutnya akan diprioritaskan untuk wilayah hijau, ternak yang belum pernah divaksin, serta ternak yang membutuhkan vaksin booster.

Hal ini dilakukan untuk memastikan daya tahan tubuh sapi lebih kuat menghadapi virus PMK.

Dari data yang diberikan, 8 kecamatan di Kabupaten Kediri masih tergolong zona hijau PMK. 

"Kami berharap langkah ini dapat menekan penyebaran PMK. Jika pun ada kasus baru, kondisinya tidak akan sampai menyebabkan kematian," tambahnya.   

Selain vaksin, DKPP juga mencatat, lalu lintas ternak menjadi salah satu faktor penyebaran PMK.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved