Wabah PMK di Jatim

Kasus PMK Kembali Mewabah, DKPP Kabupaten Kediri Tunggu Dropping Vaksin

Hingga awal tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mencatat ratusan kasus PMK pada ternak sapi.

|
Penulis: Isya Anshori | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/isya anshori/samsul hadi
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih (kanan) dan foto ilustrasi ternak sapi dijual di pasar hewan (kiri) 

Beberapa pejagal dan blantik sapi diketahui membeli ternak dalam kondisi kurang sehat dari pasar hewan, yang kemudian menyebarkan virus ke wilayah lain.  

"Ada temuan di lapangan sapi yang dibeli dalam kondisi sakit karena harganya lebih murah. Namun, ini justru menjadi sarana penyebaran PMK," jelas Tutik.  

Meski demikian, DKPP belum memberlakukan pembatasan lalu lintas ternak seperti pada tahun 2022.

Tutik menyebut kebijakan tersebut masih dalam pembahasan dan akan dirapatkan pada Rabu mendatang.  

DKPP Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus menekan angka penyebaran PMK melalui pengendalian yang terencana, sembari menunggu dropping vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi.

Dukungan dari peternak dalam menjaga kebersihan kandang dan mendukung vaksinasi juga diharapkan dapat membantu menekan penyebaran wabah.

"Kami harus berhati-hati. Jika pasar hewan ditutup secara tiba-tiba, bisa memicu gejolak. Namun, jika diperlukan, aturan seperti surat keterangan kesehatan ternak akan kami terapkan kembali," pungkasnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved