Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Rekam Jejak Annar Salahuddin Sampetoding, Pelaku Utama Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Inilah rekam jejak Annar Salahuddin Sampetoding, pelaku utama dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
kolase tribun timur
Rekam Jejak Annar Salahuddin Sampetoding, Pelaku Utama Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar 

Biaya pembelian mesin hingga bahan baku ditanggung oleh Annar Salahuddin. 

Dirreskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Dedi Supriyadi, menyatakan peran Annar Salahuddin sangat signifikan dalam kasus ini. 

"Tersangka ASS memiliki peran pemberi ide, kemudian ikut memberikan modal, membeli mesin, dan pemberi perintah untuk mencetak uang palsu," tuturnya. 

Annar berulang kali mangkir dari panggilan polisi dan baru memenuhi panggilan pada Kamis (26/12/2024).  

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 12 jam, Annar Salahudin ditetapkan sebagai tersangka dan langusung ditahan. 

Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit. 

"Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif," sambungnya. 

Hendak Dipakai untuk Pilkada 

Mesin pencetak uang palsu dapat masuk UIN Alauddin Makassar karena peran Dr Andi Ibrahim yang kini berstatus tersangka

Pria yang menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan kampus tersebut hendak menggunakan uang palsu untuk dana Pilkada 2024. 

Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menyatakan Andi Ibrahim hendak maju sebagai calon Wali Kota Makassar, namun tak ada partai yang meliriknya. 

"Salah satu pelaku ini pernah mencalonkan diri sebagai calon wali kota, namun gagal karena tidak mendapatkan partai," bebernya, Kamis (19/12/2024), dikutip dari TribunTimur.com. 

Para tersangka juga mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu kontestan Pilkada Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tapi tak menemukan kesepakatan. 

"Bahkan, baru-baru ini mereka mengajukan proposal pada Pilkada Kabupaten Barru ya, mungkin uang palsunya hendak digunakan dalam money politics tapi batal," tuturnya. 

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa, Irjen Pol Yudhiawan menunjukkan proposal yang diajukan Andi Ibrahim. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved