Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Ternyata Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Terbongkar Berkat Sosok Ini, Kapolres Beber Siasatnya

Ini lah sosok yang memicu terbongkarnya sindikat uang palsu di UIN Alauddin, Makassar. Kapolres menyebut berkat dia pihaknya mendalami kasus ini.

Editor: Musahadah
kolase TVOne
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengungkap awal mula terbongkarnya sindikat uang palsu di UIN Alauddin, Makassar. 

Alat cetak ini bernilai Rp600 juta. 

“Saya belum mahir menggunakan, andaikan saya bisa maka dalam dua hari bisa habis bahannya,” ujarnya. 

Syahruna menceritakan, kertas khusus berbahan cotton. 

“Kita pesan di China semua, tinta, UV, magneti dan watermark. Kami pelajari dulu baru pesan,” ujarnya. 

Menurutnya, modal untuk mencetak uang sekitar Rp300 juta. 

Syahruna mempelajari cara cetak uang dari belajar sendiri. 

“Saya juga diajari sama bos (Annar Sampetoding), kamu tolong belajar dulu,” ujar Syahruna menceritakan perbincangannya dengan Annar Sampetoding. 

Menurutnya, Andi Ibrahim sempat memesan untuk Pilkada. 

“Cuman saya belum tanggapi karena hasilnya belum sempurna,” ujarnya. 

Andi Ibrahim pun menjanjikan uang dengan 1 banding 10. 

“Saya hitung sekarang belum sampai Rp12 juta,” ujarnya. 

Pengakuan Pihak Rektorat 

Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar Prof Kamaluddin mengungkap kebohongan Andi Ibrahim, bos sindikat uang palsu.
Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar Prof Kamaluddin mengungkap kebohongan Andi Ibrahim, bos sindikat uang palsu. (kolase youtube TV One)

Di bagian lain, Wakil Rektor 1 UIN Alauddin Makassar, Prof Kamaluddin mengaku pihaknya sama sekali tidak mencium adanya pabrik uang palsu itu karena gelagat tersangka, Andi Ibrahim yang saat kejadian masih menjabat kepala perpustakaan, tidak mencurigakan. 

Meski demikian, diakuinya, mesin cetak uang yang ada di perpustakaan sebenarnya sudah diketahui kalangan perpustakaan dan para staf, 

Baca juga: Penyebab Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Baru Dibongkar Setelah 2 Tahun, Inisiatornya Orang Top

Hanya saja, saat ditanya mesin itu untuk apa, Andi Ibrahim menyebut untuk pencetakan buku. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved