SURYA Kampus
Sosok Imam Santoso yang Viralkan Kisah Bagus Alumni ITB yang Sukses Tangani Proyek Emas di Afrika
Inilah sosok Imam Santoso, yang memviralkan kisah Bagus Toyib Rasyidin, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menangani proyek emas di Afrika
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
"Ya mungkin Allah ingin aku di UQ, sesuai dengan yang aku sukai."
"Kalau di Adelaide, karena waktu itu dari industri, si industri ini punya topik sendiri yang waktu itu agak setengah hati aku sebenarnya, akhirnya ini (metalurgi di UQ) yang pas banget dengan passion, jadi oh mungkin ini ya hikmahnya," jelasnya.
Lulus dari UQ, Imam sadar bahwa dirinya harus segera S3 agar bisa menjadi dosen.
Pada 2014, Imam mendaftarkan diri di bidang Metalurgi, Aalto University, Finlandia.
"Dulu ketika di Australia itu (menulis status) masih ada di facebook, ya Allah aku ingin lihat aurora, ya Allah aku ingin lihat salju, aku ingin ke kutub utara, dan kebetulan ketika di Australia ada mahasiswa (percobaan) dari Finlandia, kemudian eh aku dikenalin lah oleh profesor di sana.
"Dan memang waktu itu aku mencari metalurgi yang bagus di mana setelah dari UQ, yang bagus tuh Aalto."
"Semuanya kayak gak tau lah mestakung (semesta mendukung) gitu ya," ceritanya.
Imam juga menceritakan bahwa dirinya sering menyarankan anak didiknya untuk menempel dinding kamar dengan gambar-gambar, seperti Menara Eiffel atau daftar target/cita-cita yang ingin dicapai di masa depan.
Sadar bahwa hidupnya berubah drastis karena pendidikan, Imam tergerak untuk menebar semangat yang sama.
Sejak masih S1, Imam sering "blusukan" ke sekolah-sekolah pelosok memberikan informasi bahwa ada kesempatan bagi anak-anak yang ingin berkuliah dengan Beasiswa Bidikmisi.
Sambil tersenyum mengingat kenangan, Imam mengungkap bahwa kegiatan "jemput bola" tersebut ternyata menarik perhatian para pewawancara saat ia melakukan seleksi LPDP sepuluh tahun lalu.
"Mungkin dia (blusukan) yang membuat aku diterima," ujarnya.
Sukses berkarier sebagai dosen ITB, Imam masih melanjutkan kegiatan "jemput bola" menjaring talenta-talenta dari keluarga kurang mampu justru semakin masif, bahkan difasilitasi oleh ITB.
Dalam setahun, Imam mengaku rutin mengalokasikan waktu dan mengajak rekan-rekan sesama dosen untuk "roadshow" di berbagai daerah hingga di luar Jawa menyebarkan informasi, inspirasi, dan dampak yang lebih besar kepada anak-anak SMA untuk berkuliah.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
SURYA Kampus
Imam Santoso
Bagus Toyib Rasyidin
Alumni ITB
berita viral
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
dosen ITB
| Sosok Inna Fatahna, Lulus Cumlaude UNP Kediri, Ingat Perjuangan Sang Ibu Menjahit hingga Larut Malam |
|
|---|
| Sosok Farrel Rayhan Lulusan Agribisnis Unej Raih IPK 3,97, Ini Rahasia Sukses Kuliah Sambil Kerja |
|
|---|
| Sosok Amanda Wisudawan Termuda UGM yang Lulus S2 di Usia 22 Tahun dengan Masa Studi 1 Tahun 11 Bulan |
|
|---|
| Sosok Revan Anak Yatim Asal Sidoarjo Bisa Kuliah Gratis di Unesa, Impian Bahagiakan Kakek Nenek |
|
|---|
| Usai Dua Periode Prof Jazidie, Prof Triyogi Siap Lanjutkan Transformasi Unusa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Imam-Santoso-yang-Viralkan-Kisah-Bagus-Alumni-ITB-yang-Sukses-Tangani-Proyek-Emas-di-Afrika.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.