Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Beda Pengakuan Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar dan Pihak Rektorat, Kuak Kebohongan Andi Ibrahim

Penyidikan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin masih berjalan, namun ada pengakuan yang berbeda antara pihak rektorat dan pelaku. 

Editor: Musahadah
kolase youtube TV One
Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar Prof Kamaluddin mengungkap kebohongan Andi Ibrahim, bos sindikat uang palsu. 

"Kampus memang ramai, cuma kami diajarkan untuk jam kerja saja. Kalau malam-malam takutnya ada bunyi, sekuriti sering lewat soalnya," katanya dikutip dari tayangan Telusur TVOne pada Senin (30/12/2024). 

Diakui Syahruna, dalam proses produksi dia kerap mondar-mandir di dalam perpustakaan karena bahan-bahannya ada di lantai 2. 

Untuk menghindari kecurigaan karyawan lain atau pengunjung perpustakaan, Syahruna mengatakan bahwa dia sedang mencetak brosur kampus. 

"Kami sengaja buka pintu, sambil (pura-pura) cetak brosur. Jadi karyawan kira oh lagi cetak brosur. Padahal itu untuk tes saja, untuk jalan," katanya. 

Diakui Syahruna, mesin cetak yang didatangkan dari China itu memang memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi dan akurat. 

Hanya sayang, dia belum mahir menggunakannya sehingga tingkat kegagalannya masih cukup tinggi. 

Dia mengandaikan, jika dia sudah mahir mengoperasikan, bahan-bahan yang ada akan habis dalam waktu 1-3 hari.

Artinya, dalam waktu itu, dia sudah bisa mencetak uang palsu Rp 50 triliun.

Syahruna mengaku awalnya tidak tahu menahu soal pembuatan uang palsu. 

Dia lalu diminta oleh Annar untuk belajar dahulu sebelum memproduksinya.

Setelah berhasil memproduksi dia pun mendapat tawaran untuk mencetak miliaran rupiah dari Andi Ibrahim, sang bos. 

Kata Andfi Ibrahim. uang miliaran rupiah itu akan digunakan untuk pilkada. 

Namun, hal itu belum ditanggapi oleh Syahruna. 

Lalu, mengapa dia mau saja diperintah Andi Ibrahim?

Syahruna mengaku dijanjikan akan diberikan imbalan 1:10 untuk setiap produksi uang palsunya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved