Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Sosok 3 Terduga Pelaku yang Jadi Bos Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar, Siapa Paling Berperan?

Inilah sosok tiga terduga pelaku yang jadi bos sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

kolase Tribun Timur
uang Palsu. Inilah Sosok 3 Terduga Pelaku yang Jadi Bos Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar. 

"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.

Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.

Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.

3. S

Masih belum diketahui siapa S, profesinya apa dan berperan sebagai apa dalam kasus ini

Siasat Licik Andi Ibrahim

Kolase foto Andi Ibrahim Bos Sindikat Uang Palsu di Kampus UIN Makassar. Terkuak tabiatnya. Pantesan Mahasiswa Tak Menyangka.
Kolase foto Andi Ibrahim Bos Sindikat Uang Palsu di Kampus UIN Makassar. Terkuak tabiatnya. Pantesan Mahasiswa Tak Menyangka. (kolase Tribun Timur)

Andi melakukan siasat licik ini demi memuluskan bisnis pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, Andi nekat menggunakan mobil dinas jenis Kijang Innova berplat DD 1904 RW.

"Barang bukti mobil itu adalah milik AI (Andi Ibrahim)," jelasnya, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribun Timur. 

Menurutnya, mobil itu disita berkat hasil kordinasi Polres Gowa dengan Rektor UINAM Prof Hamdan Juhannis.

"Pihak kampus menyerahkannya kepada kami sebagai bentuk dukungan dalam pengungkapan kasus ini," jelasnya.

Mobil dinas itu digunakan Andi Ibrahim mengangkut material pembuatan uang palsu.

"Itu adalah mobil dinas yang digunakan Andi Ibrahim mengangkut material produksi uang palsu," ujarnya.

Tidak tanggung-tanggung, mesin pencetak asal China yang dimasukkan ke Kota Makassar lewat Surabaya itu memiliki berat sekitar 2-3 tong.

"Bayangkan saja, 25 anggota saya coba angkat itu mesin, tidak goyang. Makanya kita pakai forklift," kata Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

 Total ada 98 item barang bukti yang disita, seperti mesin cetak, kertas yang palsu, CPU, uang palsu yang sudah dicetak, dan beberapa jenis lainnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved