Rejeki Nomplok Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Jelang Putusan PK, Dihadiahi Motor Dermawan Ini

Benny Indrayana, kakak Sudirman mengakuinya. 

"Iya, (polisi bersenjata laras panjang) masuk ke dalam dan sampai di pemakaman," katanya. 

Sampai di pemakaman, Sudirman yang sudah datang duluan, tidak boleh turun dahulu sampai pemakamannya siap. 

Setelah ibunya siap dimasukkan liang lahat, Sudirman baru diperbolehkan turun, dengan pengawalan ketat dua polisi bersenjata laras panjang. 

Karena tangannya terborgol. Sudirman tidak bisa ikut turun ke liang lahat. 

"Yang turun kakak, dua orang," aku Benny. 

Karena hanya diberi waktu satu jam, Benny tidak sempat berbincang dengan adiknya itu. 

"Tdak ada, cuma bisa berkata minta doa untuk mimi. Nangis Sudirman tidak bisa berkata-kata," ungkap Benny. 

Terkait pengawalan yang super ketat ini, Reza meihat secara normatif bahwa Sudirman masih berstatus terpidana seumur hidup kasus pembunuhan, sehingga harus mendapatkan pengamanan ekstra. 

"Pengamanan dari otoritas penegakan hukum terhadap sudirman, karena statusnya yang bersangkutan masih disebut narapidana pembunuhan, seumur hidup pula.  Secara normatif orotitas penegakna hukum mengacu pada itu," katanya. 

Namun Reza heran, kenapa petugas bersenjata laras panjang itu sampai masuk ke dalam rumah.  

"Tapi kok ya, masuk ke dalam rumah bawa senjata laras panjang," ujar Reza.  

Menanggapi hal ini, Jutek Bongso pun bereaksi.

Jutek mengaku kecewa dengan perlakuan institusi penegak hukum terhadap Sudirman, saat terpidana kasus Vina Cirebon ini kehilangan sang ibunda, Sairoh yang meninggal dunia pada Kamis malam (5/12/2024) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Cirebon. 

Tim kuasa hukum mengusahakan agar Sudirman bisa pulang untuk mengantar sang ibunda ke peristirahatan terakhir.