Berita Viral

Kisah Chamimah, Guru Honorer di Surabaya Mengajar Selama 63 Tahun Cuma Terima Gaji Rp 400 Ribu

Seorang guru di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Chamimah, tetap semangat mengajar meski gaji tak seberapa. Ia adalah Chamimah. Begini kisahnya

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Youtube Metro TV
Chamimah, guru honorer di Surabaya, Jawa Timur 

Ia diwisuda bersama 1.139 sarjana dari berbagai jurusan, Selasa (24/11/2020).

Chamimah menyelesaikan tugas akhir yang berjudul "Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini Kelompok A TK Masa Putra Bhakti Surabaya Tahun Pelajaran 2019-2020".

Perempuan yang mengaku adik mantan Wakil Presiden Try Sutrisno tersebut mengajar di TK Masa Putra Bhakti sejak 1963 dan telah menjadi guru TK selama 57 tahun.

Chamimah mengaku bersyukur bisa menyelesaikan perkuliahan selama empat tahun.

Selama kuliah, ia mengaku tak pernah bolos kuliah. Ia hanya akan izin tidak masuk kelas saat tak enak badan.

"Saya tidak pernah bolos kuliah, tidak masuk saat saya merasa tidak enak badan saja," ujar dia.

Baca juga: Proyeksi UMR Jakarta, UMK Surabaya, UMK Sidoarjo, UMK Gresik Tahun 2025 dengan Kenaikkan 6,5 Persen

Baca juga: Harta Kekayaan Gus Miftah yang Viral Olok-olok Pedagang Es Teh, Tarif Ceramahnya Saja Fantastis

Baca juga: Sosok Evie, Wanita Asal Jember Jatim Jadi Direktur Perusahaan Internasional setelah Lulus dari UGM

Walaupun sudah berusia lanjut, Chamimah bercerita bahwa ia senang menjalani kuliah walaupun rekan kuliah seusia cucunya.

Menurutnya, rekan kuliah di kampus selalu menyemangati Chamimah untuk kuliah tepat waktu.

"Justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu," kata Chamimah.

Baginya, menuntut ilmu tidak terhalang usia.

"Selama kita bersungguh-sungguh, tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu," ujar dia.

Dia merasa nyaman berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya karena ditunjang dengan sarana dan dosen-dosen yang sabar dan mumpuni.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pada Rabu (25/11/2020), Humas Universitas Muhammadiyah Surabaya Radius Setiawan membenarkan bahwa dalam wisuda ke-46 kemarin pihaknya mewisuda sarjana berusia 78 tahun.

"Kami secara inklusif membuka kesempatan belajar bagi siapa pun selama memiliki tekad dan ikhtiar yang kuat dalam menuntut ilmu," kata Radius.

Tentang Universitas Muhammadiyah Surabaya

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved