Berita Viral

Motif Terselubung di Balik Desakan Damai Guru Supriyani dan Aipda WH Dibongkar, Demi Hapus Kesalahan

Motif terselubung di balik desakan damai guru Supriyani dengan pihak Aipda WH akhirnya dibongkar Andri Darmawan. 

Editor: Musahadah
kolase istimewa/nusantara tv
Proses kesepakatan damai guru Supriyani dan Aipda WH yang doigelar di Rumjab Bupati Konawe Selatan. 

SURYA.co.id - Motif terselubung di balik desakan damai guru Supriyani dengan pihak Aipda WH akhirnya dibongkar Andri Darmawan

Andri Darmawan yang merupakan kuasa hukum guru Supriyani menyebut kesepakatan iitu bukan mengejar perdamaian, namun demi menyelamatkan diri pihak-pihak tertentu. 

Seperti diketahui, saat proses persidangan berjalan, pihak Pemkab dan Polres Konawe Selatan menggelar mediasi untuk mendamaikan guru Supriyani dan Aipda WH

Menurut Andri, dalam pertemuan yang digelar di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan itu, posisi guru Supriyani tertekan. 

"Bagaimana dia diarahkan untuk damai, saling memaafkan. Ada kesepakatan ibu Supriyani untuk tidak melakukan tuntutan hukum lagi. Diarahkan perkara sudah selesai, ini kan sebuah kekonyolan. Bagaimana bisa, ibu Supriyani yang sedang berjuang di pengadilan untuk membuktikan dia tidak bersalah, dipaksa membuat surat kesepakatan tersebut," ungkap Andri dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Kamis (14/11/2024). 

Baca juga: Beda Susno Duadji dan Mahfud MD Soal Tuntutan Bebas Guru Supriyani, Sindir: Jaksa Ikut Sidang Gak?

Apalagi, esok harinya, ketika pihaknya mencabut surat perdamaian, pihak Bupati Komawe Selatan justru melayangkan somasi. 

Kenapa mereka ngotot memaksakan perdamaian?

Ternyata, kata Andri,  hal itu dilakukan sebagai langkah untuk menghapus kesalahan.

Hal ini beralasan setelah dia mendapat pernyataan dari Kabag Hukum Pemkab Konawe yang menyebut bahwa kesepakatan damai itu akan disampaikan ke pengadilan untuk meringankan hukuman Supriyani.   

Hal ini dirasa aneh karena mereka sudah berkeyakinan bahwa Supriyani bersalah, sementara proses persidangan masih berjalan. 

"Kami bukan meminta keringanan. Bu Supriyani dari awal tidak bersalah, kami minta bebas karena dia tidak melakukan perbuatan tersebut," tegasnya. 

Andri mengaku dengan sikapnya itu dia dikatakan sebagai provokator dan dituduh menghalangi perdamaian. 

Padahal yang dilakukan adalah untuk membentengi dari tindakan-tindakan yang merugikan.  

Andri pun membeber bahwa pihak-pihak yang mendesak itu bukan mengejar perdamaian, tapi ingin menghapus kesalahan-kesalahan mereka. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved