Berita Viral

Fakta di Balik Guru Supriyani Cabut Damai dengan Aipda WH, Pengacara: Serangan Bertubi-tubi ke Kami

Terungkap fakta di balik pencabutan kesepakatan damai anatra guru Supriyani dan Aipda WH. Ini yang dialami pengacara Supriyani.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun sultra
Perdamaian guru Supriyani dan Aipda WH dituding sebagai upaya cuci tangan pihak-pihak ini. Pengacara guru Supriyani mengungkap fakta di balik pencabutan kesepakatan damai tersebut. 

"Kami sejak awal menolak, kami melokalisir bu Supriyani karena ingin fokus ke persidangan. 

Itu lah dampak karena terlanjur viral, ada pihak-pihak terganggu kalau fight ke ranah hukum," katanya. 

Adanya upaya untuk melakukan perdamaian dengan mengatakan saling memaafkan, sebenarnya hal itu diinginkan pihaknya karena sudah telanjur masuk ke persidangan. 

"Kami harus membuktikan berdasarkan alat bukti, bahwa bu Supriyani tidak bersalah," katanya. 

Terkait ada anggotanya yang mendorong Supriyani untuk hadir dalam perdamaian tersebut, Andri mengaku sudah memberikan sanksi tegas untuk dia. 

"Tim penasehart hukum sejak awal persidangan sudah sepakat, arah pembelaan kita litigasi di persidangan. Tidak ada nonlitigasi atau di luar persidangan. Pada saat ada anggota yang melanggar itu,  maka dia harus menerima resiko berupa sanksi," katanya. 

Andri beralasan adanya anggotanya yang melanggar itu karena adanya tekanan kuat dari pejabat-pejabat tertentu.

"Kalau tidak teguh mental, pendirian, bisa saja goyang. Saya sudah memperingatkankita  fokus, tidak tergoda atau masuk skenario pihak manapun. Karena dari awal sudah tentukan strategi pembelaan," tegasnya. 

Supriyani Ngotot Tak Mau Mengakui

Wawancara guru Supriyani dan kuasa hukum Aipda WH, La Ode
Wawancara guru Supriyani dan kuasa hukum Aipda WH, La Ode (Kolase Youtube Nusantara TV)

Ternyata guru Supriyani telah 5 kali meminta maaf kepada keluarga Aipda WH, pelapor kasusnya.  

Lima kali permintaan maaf guru Supriyani itu diucapkan saat proses hukum yang dilaporkan istri Aipda WH itu masih dalam proses di kepolisian. 

Diceritakan Supriyani, permintaan maaf yang pertama itu diucapkan di rumah Aipda WH pada awal kasus ini. 

Supriyani meminta maaf apabila dia rekan guru ada perkataan atau tidak bisa diterima orangtua korban. 

Saat itu, permintaan maaf Supriyani tidak langung dijawab pihak Aipda WH

"Awalnya tidak menerima, disuruh menunggu waktu 1-2 hari karena ibunya yang melahirkan, ibunya tidak bisa memaafkan," ungkap guru Supriyani dikutip dari tayangan NTV Prime Time, Nusanatra TV pada Rabu (6/11/2024). 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved