10 Tahun Kepemimpinan Joko Widodo

Digitalisasi Beri Dampak UMKM di Surabaya Naik Kelas: Izin Kian Mudah, Pasar Makin Luas

Program digitalisasi yang digagas Pemerintah Pusat ikut memberikan dampak signifikan terhadap sektor UMKM di Surabaya

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati saat dikonfirmasi di Surabaya. 

"Mereka dapat mengajukan pinjaman secara online dengan proses yang lebih cepat. Serta, program pelatihan digital yang ditawarkan secara online, membantu UMKM meningkatkan kemampuan digital mereka, mulai dari pemasaran hingga manajemen keuangan," tuturnya.

Di Surabaya, pertumbuhan UMKM sebagai dampak digitalisasi menunjukkan tren yang sangat positif.

Sebelum digitalisasi, Banyak UMKM bergantung pada penjualan secara langsung/offline dan pemasaran tradisional.

"Apabila offline, pertumbuhan mereka biasanya lebih lambat, karena terbatasnya akses pasar, jangkauan pemasaran dan informasi. Data menunjukkan bahwa UMKM yang terlibat dalam e-commerce mengalami peningkatan penjualan yang signifikan," beber Dewi.

Hampir semua jenis UMKM banyak mendapatkan dampak digitalisasi. Di antaranya, produk makanan dan minuman (mamin), terutama pada saat pandemi.

"Usaha makanan dan minuman, termasuk katering dan restoran, banyak memanfaatkan aplikasi pengantaran dan media sosial untuk pemasaran dan penjualan. Pun dengan fashion dan Aksesoris para pengrajin lokal memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk unik mereka, seperti kerajinan tangan, produk berbasis budaya, dan barang-barang seni," ucapnya.

Berdasarkan catatan pihaknya,lanjut Dewi, tantangan UMKM ada pada kekurangan memahami teknologi digital. Sehingga, sulit untuk memanfaatkan platform online secara efektif.

Digitalisasi juga memaksa pelaku UMKM untuk cepat melakukan penyesuaian terhadap pasar.

Sebab, akses ke pasar yang lebih luas sekaligus berpotensi meningkatkan persaingan sehingga mereka harus berjuang untuk menonjol di antara banyak pesaing.

Selain itu, besarnya modal awal untuk mengakses teknologi turut menjadi tantangan bagi UMKM.

Pengadaan teknologi, platform e-commerce dan pelatihan, sering kali menjadi kendala, terutama bagi UMKM yang memiliki keterbatasan modal.

"Tidak sedikit pula UMKM yang khawatir tentang keamanan data dan privasi konsumen. Terutama, bagi UMKM yang belum familiar dengan praktik keamanan siber," ungkap Dewi.

Menjawab berbagai tantangan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai upaya untuk mendukung digitalisasi UMKM. Di antaranya, menggelar pelatihan bersama.

Pelatihan tersebut, mencakup penguasaan platform marketplace.

Sehingga, mereka bisa mengetahui cara mendaftar, mengelola, pelatihan foto produk, sekaligus mempromosikan produk di platform e-commerce.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved