Berita Jombang

Promosikan Silat Positif, Puluhan Pendekar di Jombang Bersatu Ikuti Gerak Jalan HUT RI

Kapolsek Ngoro mengatakan, hal ini bisa dijadikan contoh di semua daerah di Jombang maupun seluruh Indonesia.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Para anggota perguruan silat di Kabupaten Jombang kompak menggelar lomba gerak jalan di Kecamatan Ngoro. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Anggota perguruan silat masih identik dengan tindak kekerasan, tawuran dan pengeroyokan akibat didorong edo dominan dari masing-masing anggotanya. Tetapi apa yang ditampilkan insan persilatan di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang bisa jadi pengecualian.

Dalam kegiatan peringatan Kemerdekaan RI ke-79, Selasa (13/8/2024), puluhan pesilat dari 9 perguruan yang berbeda malah bersatu. Mereka kompak berbaris dalam lomba gerak jalan massal bersama masyarakat.

Itu tentu pemandangan langka, tetapi juga menunjukkan bahwa anggota persilatan bukannya tidak berupaya untuk memulihkan citranya. Momen menarik ini juga menghapus stigma buruk di masyarakat soal perguruan silat. 

Kapolsek Ngoro, Iptu Susila saat dikonfirmasi mengatakan, hal ini bisa dijadikan contoh di semua daerah di Jombang maupun seluruh Indonesia.

Susila menjelaskan, anggota perguruan silat bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan tidak selalu menampilkan stigma negatif yang selama ini berkeliaran.

"Perguruan silat di Kecamatan Ngoro ini bisa dicontoh untuk semuanya bahkan di seluruh Indonesia. Satu regu yang berasal dari 9 perguruan silat di Ngoro berjalan bersama, guyub rukun di agenda jalan sehat memperingati HUT RI ke-79 ini," ucapnya.

Jumlah 9 perguruan silat di Ngoro yang menjadi satu regu itu di antaranya dua perguruan PSHT, IKSPI, Pagar Nusa, Tapak Suci, Persida, Persinas. Susila melanjutkan, jika dalam satu tahun terkahir di Kecamatan Ngoro, sangat minim terjadi gesekan antar oknum perguruan silat.

"Semuanya kompak menjadi satu, guyub rukun. Selama satu tahun terakhir, di Kecamatan Ngoro tidak ada kegiatan anarkis yang melibatkan perguruan silat. Karena kami semua bekerjasama, dengan kepala desa, ketua perguruan silat, antar pelatih, kami bersama-sama menjaga kondusifitas di wilayah Ngoro," ungkapnya.

Dengan wadah ini, ia menginginkan peran besar perguruan silat di Jombang untuk memberi manfaat kepada masyarakat. 

"Ke depan kami bersama-sama akan terus membangun sinergitas, bersilaturahim satu bulan sekali. Menjaga yang sudah aman ini supaya tetap aman seterusnya," katanya.

"Kami ingin menunjukkan bahwa opini-opini di luar mengenai oknum perguruan silat yang kerap kali berbuat anarkis, tidak pernah terjadi di Ngoro. Kami ingin menunjukkan bahwa jika di Ngoro semua perguruan bisa bersatu, di daerah lain juga bisa," ujarnya melanjutkan.

Sementara Aziz Danang, perwakilan dari perguruan silat saat dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya ingin mempromosikan silat yang baik kepada masyarakat.

"Saya mengucapkan terimakasih, kepada seluruh Aparatur desa, kepolisian yang mempercayakan kami dari beberapa perguruan silat untuk ikut andil mempromosikan silat baik kepada masyarakat," kata Aziz.

Tidak lupa, Aziz juga menyampaikan harapan, agar kedepan perguruan silat di Jombang bisa bersatu menjaga kondusifitas di wilayah Kota Santri.

"Harapannya, semoga paguyuban pencak silat di kecamatan Ngoro bisa terus menjaga komitmen untuk menjaga kondusifitas, sesuai motto kami yakni guyub rukun, sedulur saklawase, bisa bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved