Masih Tunggu Keputusan Pemerintah, Reaktivasi Jalur KA Jombang-Babat Lamongan
Rencana pengaktifan kembali jalur tersebut menjadi bagian dari program besar Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA)
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Jalur kereta api (KA) Jombang-Babat Lamongan- Tuban masuk dalam daftar rencana reaktivasi nasional oleh Kementerian Perhubungan, namun kepastian pelaksanaannya hingga kini belum juga turun.
Rencana pengaktifan kembali jalur tersebut menjadi bagian dari program besar Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dalam menghidupkan kembali sejumlah lintasan nonaktif di Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun selaku pengelola wilayah kerja Jombang mengaku belum menerima instruksi atau dokumen resmi terkait rencana itu.
“Untuk sementara, kami belum mendapatkan informasi atau surat resmi mengenai reaktivasi jalur Jombang-Babat,” ucap Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, saat dikonfirmasi melalui seluler pada Selasa (7/10/2025).
Baca juga: RSUD Jombang Tetap Di Pusat Kota, Bupati Warsubi Tegaskan Pembatalan Relokasi Hasil Kajian Mendalam
Proyek reaktivasi jalur Jombang-Babat-Tuban sendiri termasuk dalam daftar 13 lintasan yang direncanakan akan dihidupkan kembali oleh pemerintah.
Selain jalur di Jombang, sejumlah lintasan lain juga masuk dalam program yang sama, seperti Sukabumi-Cianjur-Padalarang, Banjar-Cijulang, Cicalengka-Jatinangor-Tanjungsari, hingga Kedungjati-Ambarawa.
Langkah reaktivasi ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk memperluas jaringan perkeretaapian nasional hingga mencapai 10.524 kilometer pada tahun 2030.
Baca juga: 38.786 Penumpang Naik Kereta Api Daop 8 Surabaya pada Libur Panjang Maulid Nabi
Dari total panjang tersebut, sekitar 3.755 kilometer ditargetkan menjadi jalur perkotaan yang mendukung mobilitas masyarakat di wilayah metropolitan.
Berdasarkan rencana DJKA, pembangunan dan perluasan jaringan KA akan tersebar di berbagai wilayah. Sumatera ditargetkan memiliki jalur sepanjang 2.900 km, Kalimantan 1.200 km, sedangkan Jawa, Madura, dan Bali mencapai 5.590 km.
Adapun wilayah timur seperti Sulawesi dan Papua diproyeksikan masing-masing memiliki 734 km dan 100 km jalur aktif.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Arif Anwar, menegaskan reaktivasi jalur nonaktif merupakan upaya strategis untuk menghidupkan kembali moda transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: KAI Daop 9 Ungkap Ada 52 Titik Perlintasan Kereta Api di Jember Tidak Terjaga
Beberapa jalur sudah mulai di operasikan kembali, seperti lintas Bogor–Sukabumi menuju Padalarang. Selanjutnya, akan dilanjutkan secara bertahap sesuai prioritas.
Meski begitu, Arif tidak menampik bahwa realisasi proyek masih bergantung pada ketersediaan anggaran.
Sejumlah jalur nonaktif yang telah terdata di Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) hingga 2030 masih menunggu persetujuan pendanaan dan proses studi kelayakan.
Dengan potensi ekonomi dan konektivitas antarwilayah yang tinggi, reaktivasi jalur Jombang-Babat diharapkan dapat membuka kembali akses transportasi murah bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tapal batas Kabupaten Jombang dan Lamongan.
Namun, hingga keputusan resmi turun dari pemerintah pusat, proyek ini masih harus menunggu lampu hijau untuk benar-benar berjalan.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Kabupaten Lamongan
SURYA.co.id
Running News
Jombang
Kereta Api
Rokhmad Makin Zainul
KAI Daop 7 Madiun
Kesaksian Nasimah Penjaga Hotel, Kaget Ada Macan Tutul Masuk Ke Kamar Hotel |
![]() |
---|
17 SPPG Produksi Ribuan Porsi MBG di Surabaya, Serap Ratusan Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Seperti Ini Aksi Tanggap Bencana Pertagas di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Jaga Kualitas MBG, Kadin Jatim dan BRIDA Gelar Sosialisasi dengan SPPG |
![]() |
---|
Pengendara Motor Gagal Salip Truk Meninggal di Jalan Raya Pantura Manyar Gresik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.