Berita Mojokerto

Bangkitnya Sentra Perajin Tas di Kab Mojokerto, Kampung Tas Kedungmaling Andalkan Pemasaran Online

Sentra perajin tas di Dusun/Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mulai bangkit.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Perajin tas melakukan proses finishing di Sentra tas, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

Ifan sudah menggeluti usaha pembuatan tas selama 24 tahun, yang dimulai sejak tahun 2000 di Surabaya dan Tanggungalangin.

Pengalamannya sebagai perajin tas dibawanya ke Mojokerto dan membuka usaha sendiri Reycha Colection di Desa Kedungmaling.

Dirinya sempat mengalami pasang surut saat memulai usahanya.

Namun, kerja kerasnya akhirnya berbuah manis sejak hadirnya pemasaran online tersebut.

Saat ini, Ifan juga ikut memperdayakan masyarakat setempat dan memperkerjakan 40 orang dari penduduk lokal Desa Kedungmaling dan sekitarnya.

Bahkan juga menyerap tenaga kerja dari warga luar kota dengan sistem pengerjaan borongan.

"Alhamdulillah untuk karyawan ada 40 orang, dari sini dan luar kota. Paling banyak sistem borongan untuk tenaga jahit. Kalau tukang potong bahan dan finishing sistem harian, yang semuanya warga Kedungmaling," bebernya.

Para perajin tas di Kedungmaling berupaya bertahan dan tetap produktif, meski di tengah ekonomi lesu ditambah daya beli masyarakat yang turun.

Untuk bersaing dengan produk lain, para perajin juga menciptakan model tas terbaru setiap hari.

"Kalau model tas setiap hari saya buat. Bisa dari model yang diinginkan pembeli, ada juga yang saya gambar sendiri. Kalau model tas yang sudah saya buat sudah ribuan. Tapi kalau yang untuk pasar online, sekitar lebih dari 200 model tas," cetusnya.

Ifan mengaku persaingan pasar online sangat dinamis sehingga menjual produk tas dengan harga yang relatif miring.

Harga tas buatannya dibanderol sekitar Rp 40-50 ribu menyesuaikan bahan dan model.

Meskipun keuntungan tidak terlalu banyak dari penjualan tas online, dirinya bersyukur usahanya tetap jalan dan memberikan dampak luar biasa bagi karyawannya.

"Kalau online kita ambil keuntungan tidak banyak, yang penting usaha ini tetap jalan. Terpenting karyawan tetap bisa bekerja, Alhamdulillah mereka tidak sampai libur selalu ada pekerjaan," pungkasnya.

Perajin tas, Darwati (47) mengungkapkan pesanan tas dari seluruh nusantara selalu ada via online.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved