Berita Viral
Nasib Joni yang Viral Panjat Tiang Bendera saat Upacara HUT RI, Gagal Lolos TNI Meski Dibantu Jokowi
Masih ingat Joni, yang dulu viral lantaran memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, NTT? Begini nasibnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Masih ingat Joni, yang dulu viral lantaran memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)?
Sosok Joni sempat viral pada 2018 lalu. Saat itu, ia yang masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Silawan, melakukan aksi heroik.
Joni nekat memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.
Kabarnya Kini
Tujuh tahun berlalu, kini Joni beranjak dewasa.
Pria bernama lengkap Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni itu kini telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah tamat di SMA Negeri 1 Atambua, Joni langsung mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Joni mengaku, niatnya sangat kuat untuk menjadi tentara sehingga dia tinggal bersama salah satu anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti.
Joni pun selalu rajin berolahraga dan hidup penuh disiplin.
Baca juga: Sosok Arfian Rizka Lulusan UT Dapat Beasiswa LPDP di Australia, Belajar Toefl dan Esai dari Youtube
Selepas SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024.
Seleksi awal merupakan validasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Tidak Memenuhi Syarat
Namun, cita-citanya menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.
"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni, dikutip dari Kompas.com.
Diminta Ikut Seleksi Lagi
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Joni dinyatakan tidak lulus.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap dia.
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Baca juga: 2 Sosok yang Berjasa Gagalkan Penculikan Perempuan di Kediri Jatim, Satu Berani Hadapi 3 Pelaku
Dibantu Jokowi
Bahkan, Joni menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.
Di momen itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantu dengan memberikan arahan agar lebih mudah mewujudkan keinginannya sebagai anggota TNI.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Jokowi langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kata Joni.
Sayangnya, Joni dinyatakan tidak lulus.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih."
"Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Ingin Bahagiakan Keluarga
Meski begitu, Joni tak berkecil hati.
Dia tetap akan lebih giat berolahraga sehingga saat seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.
Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id
berita viral
Upacara HUT RI
Presiden Jokowi
surabaya.tribunnews.com
Panjat tiang bendera
SURYA.co.id
Joni
Yohanes Gama Marchal Lau
| Pembantu Bawa Kabur Harta Majikan Senilai Rp28 Juta, Ketahuan untuk Kirim ke Suami di Kampung |
|
|---|
| Tak Punya Modal, Bos Konter Curi HP di Mal Agar Bisnisnya Tetap Jalan, Pemilik Rugi Rp600 Juta |
|
|---|
| Perjalanan Imam Suyudi: Dulu Atlet Silat PON Berprestasi, Kini Pilih Jadi Petugas Damkar |
|
|---|
| Usai Bea Cukai di Starbucks, Kini Pegawai Kemenkeu Santai Saat Jam Kerja: Halo Pak Purbaya |
|
|---|
| Rekam Jejak Mayjen Eko Susetyo yang Kini Jabat Komandan Pussenkav, Lulusan Terbaik Akmil 1991 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.