Pembunuhan Vina Cirebon
Ternyata Vina Cirebon Menstruasi Saat Tewas Bersama Anak Iptu Rudiana, Tudingan Rudapaksa Gugur?
Kabar Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon sedang menstruasi atau datang bulan diakui dua temannya saat bersaksi di sidang PK Saka Tatal.
Kemudian tepat pukul 22.00 WIB, tiba-tiba Vina mengirim SMS ke Widia.
"Almarhum Vina SMS dulu, 'kamu ada di mana? mau ikut main gak?'," kata Widia.
Kemudian dibalas oleh Widia yang menolak ajakan Vina karena khawatir dimarahi oleh pacarnya.
Setelah itu tak lama Vina langsung menelepon Widia dan mengajak main.
Diakui Widia, saat berbicara di telepon, Vina terlihat sedang tertawa, tidak seperti dalam keadaan terancam.
"Vina pas nelepon saya bener-bener seneng banget, banyak gerombolan lagi ketawa, terus ada suara motor," jelasnya.
Bahkan saat itu Widia sempat menanyakan kondisi Vina.
"Saya bilang 'kamu gak apa-apa?', kata dia 'gak apa-apa orang aku lagi seneng-seneng aja sama Eky'," tuturnya.
Kepada Widia, sekitar pukul 22.00 - 22.30 WIB itu Vina mengaku sedang berada di daerah Sumber.
"Kalau mau, kamu mau aku jemput sekarang. Nanti kamu boncengan sama temannya Eky, kebetulan dia gak ada boncengan belakangnya," kata Widia menirukan ucapan Vina malam itu.
Namun ajakan itu ditolak oleh Widia karena ia tak bisa meninggalkan adiknya sendirian di rumah.
Saat menutup telepon Vina, tak lama kemudian Mega datang ke rumah Widia dan menanyakan di mana keberadaan almarhumah.
Setelah itu tak lama kemudian Vina menelpon Widia lagi sampai tiga kali, namun tidak diangkat oleh Vina.
"Asumsi saya gak ada kejadian aneh-aneh, karena dia lagi seneng banget sama temennya sama Eky juga," jelas Widia.
Kemudian setelah beberapa menit, Mega mengirim pesan ke Vina.
"Chat 'Dek' jam 10.30 WIB, kita pikir lagi arah pulang ke sini," ungkap Mega.
Namun hingga pukul 23.00 -23.30 WIB, Widia dan Mega panik karena Vina tak kunjung sampai.
Widia dan Mega pun sempat menelpon Vina beberapa kali namun tidak ada jawaban.
"Sempat cekcok sama Mega karena gak pulang-pulang, aku telepon gak diangkat-angkat," kata dia.
Kemudian Widia pun melihat ada status BBM dan Facebook yang mengabarkan kalau Eky kecelakaan.
"Aku sama Mega nunggu dulu, barangkali salah, pukul 00.00 WIB aja teleponnya. Aku SMS terus menerus ke hp Vina. ‘kamu di mana?’ berkali-kali ngirim SMS, panik banget tapi hp nya gak aktif," kata dia.
Kemudian tiba-tiba ada yang mengangkat telepon Vina dan ternyata dari Polsek Talun.
Pria itu mengabarkan kalau Vina dan Eky kecelakaan dan dibawa ke RSUD Gunung Jati
"Aku nenangin diri dulu baru berangkat ke RS sekitar pukul 01.00 WIB," kata dia.
Kesaksian Widia dan Mega ini semakin melemahkan kesaksian Aep Rudiansyah.
Sebelumnya, Aep yang saat itu mengaku bersama Dede, temannya, melihat Vina dan Eky melintas mengunakan motor.
Saat itu korban mengenakan seragam XTC, geng motor asal Bandung.
Sejumlah pemuda yang melihat kedua korban melintas langsung melemparinya pakai batu.
Kemudian, para pelaku tersebut mengejar motor yang dikendarai oleh sepasang kekasih itu.
“Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu. Terus di kejar-kejar,” kata Aep, saksi dalam kasus pembunuhan Vina, Kamis (23/5/2024).
Aep mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22:30 WIB.
Kejadian itu membuat Aep ketakutan, sehingga setelah melihat kejadian itu dia memutuskan itu pulang.
“Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja,” ujarnya.
Aep tidak mengetahui pasti jumlah pelaku yang melempari korban pakai batu. Namun menurutnya, ada sekitar 8 orang pemuda di lokasi kejadian.
“Bicara melempar saya kurang tau ya. Masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran 8 orang. Cuma yang memepet itu ada 4 motor,” ungkapnya.
Aep tidak memiliki hubungan pertemanan dengan para pelaku.
Dia mengaku hanya mengenali wajah pelaku karena sering nongkrong di depan cuci steam mobil tempatnya bekerja dari tahun 2011 hingga 2016.
“Ya cuma mengenal wajah saja cuma nama-nama saya tidak tau. Enggak pernah interaksi,” ungkapnya.
Keterangan Aep ini lah yang menjadi dasar Iptu Rudiana melaporkan kasus ini, diikuti dengan penangkapan delapan orang tersebut.
Namun, belakangan kesaksian Aep ini dibantah Dede Riswanto, temannya.
Dede menyebut keterangan yang diberikan dia dan Aep adalah bohong alias palsu.
Dede dan Aep memang berada di warung untuk beli rokok, tapi itu terjadi selepas maghrib, bukan pukul 22.30.
Saat itu pun Dede tidak melihat ada gerombolan orang mengejar pengendara motor dan melemparkan batu.
Dede mengaku keterangan yang diberikan saat penyidikan di kepolisian 2016 itu berdasarkan skenario Aep dan Iptu Rudiana.
Saat ini, Dede sudah mencabut keterangan di BAP dan siap menerima segala resiko, termasuk dipidana karena memberikan kesaksian palsu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dua Teman Vina Ungkap Detik-detik Vina Tewas, Sempat Kirim SMS, Iptu Rudiana Makin Ketar-ketir?
kasus Vina Cirebon
Teman Vina Cirebon
Sidang PK Saka Tatal
Pengadilan Negeri Cirebon
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Titin Prialianti
Vina Cirebon
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.