Pembunuhan Vina Cirebon
Ternyata Vina Cirebon Menstruasi Saat Tewas Bersama Anak Iptu Rudiana, Tudingan Rudapaksa Gugur?
Kabar Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon sedang menstruasi atau datang bulan diakui dua temannya saat bersaksi di sidang PK Saka Tatal.
SURYA.co.id - Fakta Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon sedang menstruasi atau datang bulan (haid) saat tewas bersama kekasihnya, Muhammad Rizky alias Eky pada 27 Agustus 2016 silam, terkuak di sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Cirebon pada Selasa (30/7/2024), dua teman Vina, Widia Sari dan Mega Lestari dihadirkan sebagai saksi.
Dalam keterangannya, Widia mengungkapkan pada 27 Agustus 2017 pukul 14.00 Vina berada di rumahnya bersama Mega.
Saat itu Vina sempat meminjam uangnya untuk Rp 50 ribu untuk membeli pembalut dan mie instan.
Hanya saja, Widi tidak tahu apakah saat itu Vina sedang haid atau tidak.
Baca juga: Pembalut Wanita Vina Cirebon Bantah Tudingan Rudapaksa, Dijadikan Novum di Sidang PK Saka Tatal
Kepastian Vina haid justru diungkapkan Mega.
Mega mengatakan sekira pukul 22.00 WIB saat dia datang ke rumah Widia, dia pamit ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Saat itu di kamar mandi ada celana dalam dan pembalut yang masih banyak darahnya.
"Saya risih, saya siram-siram," kata Mega.
Mega ingat betul, selain pembalut yang masih ada darah haid, dia juga mendapati kondisioner sunsilk warna kuning miliknya sudah habis.
Saat itu dia sempat marah karena kondisoner itu belum pernah dipakai.
"Saya tanya, ini pembalut milik siapa, jorok banget, kebiasaan gak pernah dicuci," gerutu Mega saat itu.
Saat itu, Widi menyahut kalau itu pembalut milik Vina.
Mendapati keterangan itu, pengacara Saka Tatal lalu mengonfirmasi kebenaran celana dalam tersebut.
Mega yakin celana dalam itu milik Vina karena dia pernah mencuci dan menjemurnya.
"Ada dua (celana dalam) yang dia tinggal di situ (rumah Widia)," ungkap Mega.
Keterangan mengenai Vina yang sedang haid ini semakin memperkuat tidak adanya rudapaksa yang dituduhkan terhadap para terpidana.
Kondisi Vina sedang haid ini juga diperkuat dari foto-foto kondisi Vina saat ditemukan di jembatan (flyover) Talun, Cirebon.
Menurut kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti dalam podcast di youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, sejak awal dia memang sudah curiga Vina tengah datang bulan saat kejadian.
Fakta ini juga yang dijadikan bukti baru (novum) dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal.
Disebutkan Titin, dari foto yang diterima saat itu Vina tampak mempergunakan pakaian dalam dan di bagian vital seperti ada pembalutnya.
"Ketika saya terima foto itu, saya mikir kok agak besar (bagian vitalnya). Saya masih bingung waktu itu. Akhirnya terkonfirmasinya sekarang (kesaksian Widia). Kecurigaan sudah sejak lama. Celana dalam, agak menyendul. Ternyata memang dia pakai pembalut," ujar Titin.
Pernyataan Titin ini pun diperkuat keterangan wanita pemandi jenazah yang menyebut banyak darah dan lendir dari kemaluan korban saat dimandikan.
Adanya pembalut ini akan memperkuat narasinya bahwa tidak ada rudapaksa terhadap Vina.
Lalu terkait keberadaan sperma yang ditemukan di tubuh korban, Titin justru heran karena berdasarkan keterangan di persidangan, sperma itu baru ditemukan 13 hari setelah jasad Vina dimakamkan.
"Sperma itu ditemukan 13 hari setelah dimakamkan. Saya gak berani ngomong. Biar nanti dokter yang menjelaskan," kata Titin.
Mungkinkah dokter yang melakukan visum dihadirkan di sidang, Titin mengaku pesimis karena informasi terakhir sang dokter tidak diketahui keberadaannya dan dia mengatakan keterangan sama dengan yang tertuang di BAP.
Di bagian lain, Titin semakin yakin bahwa kasus yang menewaskan Vina dan Eky, bukan kasus pembunuhan, tapi kecelakaan tunggal.
Keyakinan Titin diperkuat tidak adanya darah yang berceceran mulai dari showroom yang diduga tempat Vina dan EKy di habisi hingga sepanjang jalan menuju jembatan Talun.
"Kan saya hadir di sidang, saya tanya anggota yang olah TKP. Saksi itu mengatakan darah ada di tubuh perempuan dan laki-laki (Eky dan Vina). Tidak ada ceceran darah dari belakang showroom," katanya.
Selain itu kalau memang Eky dan Vina dibawa oleh tersangka, di persidangan juga tidak ada baju tersangka yang tertempel darah korban.
"Saya yakin ini kecelakaan," tegas Titin.
Vina Justru Bersenang-senang Sebelum Tewas

Gelagat Vina menjelang tewas membantah kabar adanya perseteruan dia dan Eky dengan seseorang menjelang tewas.
Pasalnya, detik-detik menjelang tewas Vina justru bersenang-senang bersama Eky, bukan terlibat perseteruan.
Hal ini diungkapkan Mega Lesyari dan Widia Sari, teman dekat Vina saat berbincang di channel youtube Diskursus Net yang diunggah Jumat (26/7/2024).
Diceritakan Widia dan Mega, sebelum bertemu dengan Eky, Vina minta dijemput di rumahnya.
Baca juga: Aep Saksi Kasus Vina Dihargai Rp 500 Juta, 3 Sosok Gondrong yang Mengawal Buat Otto Hasibuan Heran
Vina juga sempat mandi dan meminjam baju serta sandal milik Widia.
Kepada Widia, Vina mengaku Sabtu (27/8/2016) malam akan diajak main oleh Eky.
Padahal Vina sebelumnya bercerita kalau dirinya dan Eky sedang putus.
Namun Vina tiba-tiba pergi bersama Eky yang saat itu memakai jaket XTC yang diikat di pinggangnya.
Kepada Widia, Vina berjanji akan pulang ke rumah temannya itu pada pukul 22.00 WIB.
"Dia bilang pokoknya jangan pada tidur dulu, pintu jangan ditutup sebelum saya pulang," kata Widia.
Namun hingga pukul 22.00 Vina tak kunjung pulang ke rumah Widia.
"Saya panik, sudah pukul 22.00 WIB tapi gak ada kabar. Paniknya karena terakhir dia sama saya dan Mega," tutur Widia.
Kemudian tepat pukul 22.00 WIB, tiba-tiba Vina mengirim SMS ke Widia.
"Almarhum Vina SMS dulu, 'kamu ada di mana? mau ikut main gak?'," kata Widia.
Kemudian dibalas oleh Widia yang menolak ajakan Vina karena khawatir dimarahi oleh pacarnya.
Setelah itu tak lama Vina langsung menelepon Widia dan mengajak main.
Diakui Widia, saat berbicara di telepon, Vina terlihat sedang tertawa, tidak seperti dalam keadaan terancam.
"Vina pas nelepon saya bener-bener seneng banget, banyak gerombolan lagi ketawa, terus ada suara motor," jelasnya.
Bahkan saat itu Widia sempat menanyakan kondisi Vina.
"Saya bilang 'kamu gak apa-apa?', kata dia 'gak apa-apa orang aku lagi seneng-seneng aja sama Eky'," tuturnya.
Kepada Widia, sekitar pukul 22.00 - 22.30 WIB itu Vina mengaku sedang berada di daerah Sumber.
"Kalau mau, kamu mau aku jemput sekarang. Nanti kamu boncengan sama temannya Eky, kebetulan dia gak ada boncengan belakangnya," kata Widia menirukan ucapan Vina malam itu.
Namun ajakan itu ditolak oleh Widia karena ia tak bisa meninggalkan adiknya sendirian di rumah.
Saat menutup telepon Vina, tak lama kemudian Mega datang ke rumah Widia dan menanyakan di mana keberadaan almarhumah.
Setelah itu tak lama kemudian Vina menelpon Widia lagi sampai tiga kali, namun tidak diangkat oleh Vina.
"Asumsi saya gak ada kejadian aneh-aneh, karena dia lagi seneng banget sama temennya sama Eky juga," jelas Widia.
Kemudian setelah beberapa menit, Mega mengirim pesan ke Vina.
"Chat 'Dek' jam 10.30 WIB, kita pikir lagi arah pulang ke sini," ungkap Mega.
Namun hingga pukul 23.00 -23.30 WIB, Widia dan Mega panik karena Vina tak kunjung sampai.
Widia dan Mega pun sempat menelpon Vina beberapa kali namun tidak ada jawaban.
"Sempat cekcok sama Mega karena gak pulang-pulang, aku telepon gak diangkat-angkat," kata dia.
Kemudian Widia pun melihat ada status BBM dan Facebook yang mengabarkan kalau Eky kecelakaan.
"Aku sama Mega nunggu dulu, barangkali salah, pukul 00.00 WIB aja teleponnya. Aku SMS terus menerus ke hp Vina. ‘kamu di mana?’ berkali-kali ngirim SMS, panik banget tapi hp nya gak aktif," kata dia.
Kemudian tiba-tiba ada yang mengangkat telepon Vina dan ternyata dari Polsek Talun.
Pria itu mengabarkan kalau Vina dan Eky kecelakaan dan dibawa ke RSUD Gunung Jati
"Aku nenangin diri dulu baru berangkat ke RS sekitar pukul 01.00 WIB," kata dia.
Kesaksian Widia dan Mega ini semakin melemahkan kesaksian Aep Rudiansyah.
Sebelumnya, Aep yang saat itu mengaku bersama Dede, temannya, melihat Vina dan Eky melintas mengunakan motor.
Saat itu korban mengenakan seragam XTC, geng motor asal Bandung.
Sejumlah pemuda yang melihat kedua korban melintas langsung melemparinya pakai batu.
Kemudian, para pelaku tersebut mengejar motor yang dikendarai oleh sepasang kekasih itu.
“Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu. Terus di kejar-kejar,” kata Aep, saksi dalam kasus pembunuhan Vina, Kamis (23/5/2024).
Aep mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22:30 WIB.
Kejadian itu membuat Aep ketakutan, sehingga setelah melihat kejadian itu dia memutuskan itu pulang.
“Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja,” ujarnya.
Aep tidak mengetahui pasti jumlah pelaku yang melempari korban pakai batu. Namun menurutnya, ada sekitar 8 orang pemuda di lokasi kejadian.
“Bicara melempar saya kurang tau ya. Masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran 8 orang. Cuma yang memepet itu ada 4 motor,” ungkapnya.
Aep tidak memiliki hubungan pertemanan dengan para pelaku.
Dia mengaku hanya mengenali wajah pelaku karena sering nongkrong di depan cuci steam mobil tempatnya bekerja dari tahun 2011 hingga 2016.
“Ya cuma mengenal wajah saja cuma nama-nama saya tidak tau. Enggak pernah interaksi,” ungkapnya.
Keterangan Aep ini lah yang menjadi dasar Iptu Rudiana melaporkan kasus ini, diikuti dengan penangkapan delapan orang tersebut.
Namun, belakangan kesaksian Aep ini dibantah Dede Riswanto, temannya.
Dede menyebut keterangan yang diberikan dia dan Aep adalah bohong alias palsu.
Dede dan Aep memang berada di warung untuk beli rokok, tapi itu terjadi selepas maghrib, bukan pukul 22.30.
Saat itu pun Dede tidak melihat ada gerombolan orang mengejar pengendara motor dan melemparkan batu.
Dede mengaku keterangan yang diberikan saat penyidikan di kepolisian 2016 itu berdasarkan skenario Aep dan Iptu Rudiana.
Saat ini, Dede sudah mencabut keterangan di BAP dan siap menerima segala resiko, termasuk dipidana karena memberikan kesaksian palsu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dua Teman Vina Ungkap Detik-detik Vina Tewas, Sempat Kirim SMS, Iptu Rudiana Makin Ketar-ketir?
kasus Vina Cirebon
Teman Vina Cirebon
Sidang PK Saka Tatal
Pengadilan Negeri Cirebon
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Titin Prialianti
Vina Cirebon
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.