SURYA Kampus

Sosok Agil Anak Petani Cabai yang Dapat Kuliah Gratis di UGM, Orangtua Nangis: Gak Bisa Ngasih

Sosok Agil Priyojatmiko, anak petani cabai yang dapat kuliah gratis di Universitas Gadjah Mada (UGM) jadi sorotan karena sangat menginspirasi.

UGM
Agil Priyojatmiko, anak petani cabai yang Dapat Kuliah Gratis di UGM. 

Syfa juga sempat ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti Sosialisasi Tata Ruang yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kota Padang dan aktif terlibat diskusi dengan banyak perwakilan sekolah lain se-Sumatera Barat.

"Soal biaya yang jadi pertimbangan apalagi jauh harus ke Jawa. Ayah maunya saya ke Pekanbaru saja yang lebih dekat dari sini, sama seperti kakak dulu. Kalau ibu masih ragu tapi tetap mendukung saja yang penting saya yakin dengan apa yang saya pilih, nanti rejeki mengikuti," ucapnya penuh haru.

Saat pengumuman tiba, Syfa diterima kuliah di prodi Akuntansi FEB UGM tanpa tes lewat jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).

Ia juga lolos sebagai penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0) sehingga dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.

Sosok Syfa (tengah) Anak Buruh Tani Jeruk yang Dapat Kuliah Gratis di UGM.
Sosok Syfa (tengah) Anak Buruh Tani Jeruk yang Dapat Kuliah Gratis di UGM. (UGM)

Mardion mengakui biaya kuliah saat ini sangat mahal. Dia menambahkan, untuk satu hari bekerja biasanya dia dibayar upah Rp 50.000.

Itu pun tidak setiap hari, tergantung ada yang butuh atau tidak. Dari pekerjaan sebagai buruh harian lepas ini ia memenuhi kebutuhan sekolah bagi ketiga anaknya.

Beruntung bagi Mardion, anak perempuannya memiliki prestasi akademik yang bagus di sekolah.

Sejak di bangku SMP hingga SMA, Syfa bersekolah selalu langganan juara kelas dan mendapat beasiswa sehingga bebas biaya sekolah.

"Kebetulan SMA dulu dapat beasiswa sejenis boarding school, jadi dapat fasilitas asrama di sana. Kadang kangen sama rumah, tapi harus ditahan untuk hemat ongkos.

Jadinya pulang sebulan sekali saja, pernah juga dua bulan," ucapnya.

Sementara ibu Syfa mengaku bangga saat menerima kabar anaknya diterima di UGM, meski di sisi lain dia dan suaminya ragu karena keterbatasan finansial.

Tahun lalu, kakak Syifa baru saja lulus dari UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, dan adiknya masih duduk di kelas 4 SD masih membutuhkan banyak biaya.

"Campur aduk sekali perasaannya, senang tapi bingung, gimana nanti kuliahnya bisa lulus atau tidak, tapi Syfa bilang pasti bisa karena ada beasiswa," cerita Elfa.

Dibalik kecemasannya, Elfa mengaku bersyukur Syfa mendapat beasiswa subsidi UKT 100 persen dari UGM sehingga bisa meringankan beban ekonomi keluarganya.

Menurutnya beasiswa ini sekaligus memberi kesempatan ke masyarakat tidak mampu untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.

Dia berharap agar Syfa dapat lulus tepat waktu dan bisa meraih cita-citanya yang diinginkannya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved