Berita Kediri

PKL di Area Bandara Dhoho Ditertibkan, Satpol PP Kabupaten Kediri: Membahayakan dan Rawan Kecelakaan

Satpol PP Kabupaten Kediri menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di beberapa titik lokasi di area Bandara Dhoho Kediri.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
ist
Satpol PP Kabupaten Kediri melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Bandara Dhoho Kediri. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Satpol PP Kabupaten Kediri menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di beberapa titik lokasi di area Bandara Dhoho Kediri.

Penertiban dilakukan mulai dari depan pintu masuk Bandara Dhoho Kediri, kawasan Tugu Lidah Api sampai jalan bundaran Bandara Dhoho.

Penertiban ini dilakukan lantaran keberadaan PKL di Bandara Dhoho Kediri ini dinilai membahayakan dan rawan kecelakaan.

"Penertiban ini kami lakukan karena ada keluhan. Karena banyak PKL yang mangkal di area bandara, jadi rawan kecelakaan," kata Kepala Bidang Penegakan Perundang Undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Kediri, Yusuf Abraham, Kamis (11/7/2024).

Yusuf mengatakan penertiban kali ini merupakan peringatan kedua untuk para PKL.

Sebelumnya, mereka juga telah mendapatkan peringatan untuk tidak berdagang di kawasan bandara karena membahayakan.

"Lokasi di sini kan lurus, rawan terjadi kecelakaan kalau di pinggir-pinggir ada pedagang kaki lima. Ini peringatan kedua kami, pertama kemarin kami sudah sosialisasi supaya tidak berjualan di area ini," terang Yusuf.

Setelah dilakukan penertiban, lanjutnya, akan dilakukan pengawasan lokasi-lokasi yang biasa dijadikan tempat mangkal.

Pihaknya juga terus mengimbau para pedagang supaya tidak berjualan di lokasi tersebut.

Salah satu upaya pencegahan, yakni pihaknya akan rutin menggelar patroli baik siang maupun malam.

Salah satu PKL yang turut ditertibkan yakni Sunarmi.

Ia yang berjualan nasi pecel di area Bandara Dhoho Kediri mengaku tak masalah dengan penertiban tersebut.

"Tidak apa-apa kalau ditertibkan. Karena memang bukan area untuk berjualan di sini. Tapi karena banyak yang melintas di sini dan foto-foto, kemudian dijadikan lokasi berjualan oleh orang-orang," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved