Pembunuhan Vina Cirebon

Rekam Jejak Irjen Akhmad Wiyagus Kapolda Jabar yang Didesak Mundur usai Salah Tangkap Pegi Setiawan

Inilah rekam jejak Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang didesak mundur setelah kalah praperadilan dari Pegi Setiawan. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus didesak mundur setelah terbukti salah tangkap Pegi Setiawan. 

Irjen Akhmad Wiyagus dikenal sebagai polisi antisuap.

Irjen Akhmad Wiyagus juga aktif memerangi tindak pidana korupsi. 

Ketika menjadi perwira menengah, Wiyagus pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lulusan Akpol 1989 ini men‎jabat sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

Saat menjabat sebagai Wakapolda Jabar, dia juga pernah lolos seleksi awal calon pimpinan KPK. 

Namun, di tengah jalan Akhmad Wiyagus justru memilih mengundurkan diri. 

Urusan perkara korupsi, Wiyagus sudah handal.

Dia pernah dipercaya sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Sejumlah kasus megakorupsi sempat ditangani Wiyagus, ‎diantaranya kasus cetak sawah, payment gateway yang menyeret mantan wamenkumham Deny Indrayana, kasus korupsi Pertamina ‎serta korupsi stadion Gedebage di Bandung, Jawa Barat.

3. Didemo di Gorontalo

Di balik prestasinya dalam penanggulangan korupsi, Irjen Akhmad Wiyagus didemonstrasi massa yang mengatasnamakan mahasiswa di depan Polda Gorontalo, Kamis (7/4/2022). 

Aksi massa itu membawa sedikitnya enam tuntutan. Salah satunya meminta agar Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Akhmad Wiyagus dicopot dari jabatannya. 

Sejumlah massa aksi tampak membawa kain putih berukuran 2x1 meter. Kain putih lusuh itu bertuliskan #Copot Kapolda Gorontalo menggunakan pilox merah. 

Adapun enam tuntutan massa adalah:

  1. Mendesak Kapolri untuk copot Kapolda Gorontalo
  2. Mendesak Kapola Gorontalo mundur terhormat
  3. Meminta pertanggungjawaban struktural Kapolda Gorontalo terhadap penembakan Pejabat Polda Gorontalo
  4. Mempertanyakan tanggungjawab teritotial wilayah hukum Polda Gorontalo atas penangkapan komoditi Black Stone di Polda Surabaya dan di Pelabuhan Tanjung Priok. 
  5. Penegakan hukum aktivitas alat berat tambang ilegal Pohuwato yang tidak mampu ditertibkan oleh Kapolda Gorontalo. 
  6. Tidak mampu mencegah maraknya investasi bodong yang diduga banyak melibatkan oknum kepolisian.

Hingga sore pukul 15.30 Wita, massa aksi masih menyampaikan orasinya di depan Polda Gorontalo. Sejumlah personel polisi disiagakan. 

Sementara gerbang depan Polda Gorontalo, dikunci rapat dan dipagari oleh Road Barrier.  (tribun jakarta/tribun gorontalo/tribunnews/wikipedia)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Memble di Kasus Vina, Susno Duadji Sebut Kapolda Jabar Tak Layak Jadi Kapolri: Mundur Saja

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved