Mahasiswi UINSA Tewas Dijambret

SOSOK Mahasiswi UINSA yang Tewas Dijambret di Surabaya, Rektor : Korban Aktif di Kampus

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya mengapresiasi gerak cepat Tim Jatanras Polda Jatim dalam mengungkap kasus penjambretan yang menewaskan mahasiswinya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luhur pambudi
Korban Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya samasa hidupnya (kiri), yang tewas di tangan dua penjambret (kanan) 

"Dia sosoknya baik dimata kami, dia periang, enggak neko-neko, gak nyangka mendahului kami," ujarnya saat ditemui di rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024).

Selain itu, Hilmi mengungkapkan, Maya juga memiliki hasrat yang kuat untuk berorganisasi selama di kampus, meski pun kini telah memasuki perkuliahan semester enam. 

Sosok Maya, sudah mafhum oleh kalangan teman-teman kuliah sebagai salah satu aktivis wanita di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya. 

"Dia juga aktif di organisasi luar kampus dan dalam kampus. Mbak Maya ini orangnya humble," katanya. 

Setahu Hilmi, organisasi intra kampus yang diikuti oleh sahabatnya itu, diantaranya, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himprodi) Manajemen Dakwah. 

Kemudian, Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif (Dema) FDK UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Bahkan, lanjut Hilmi, Maya juga tercatat mengikuti kegiatan organisasi ekstra kampus Rayon Dakwah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya. 

"Kegiatan organisasi yang diikuti banyak seperti organisasi mahasiswa himaprodi kemudian senat mahasiswa dan dewan eksekutif mahasiswa. Kalau di organisasi ekstra kampus dia ikut PMII Rayon Fakultas Dakwah," ungkapnya. 

Mendengar kabar bahwa sang sahabat meninggal dunia dalam insiden kecelakaan karena mengejar penjambret. 

Hilmi mengaku, sempat dibuat tak percaya. Pasalnya, beberapa jam sebelum kejadian, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Maya melalui ponsel, bahkan juga sempat bertemu di kampus. 

"Kami sempat memiliki kecewaan mengapa kok Maya mendahului kita," jelasnya. 

Mengenai firasat atau perangai aneh yang mungkin menandai kepergian Maya. Hilmi mengaku tidak mengetahui adanya keanehan apapun dari sosok Maya, belakangan ini. 

Hanya saja, ia tak menampik, beberapa pekan ini, Maya lebih banyak nongkrong dan bertemu dengan teman-temannya di lingkungan kampus. 

"Kalau pesan-pesan terakhir nggak ada tapi dia itu akhir-akhir ini lebih sering nongkrong sama teman-teman," terangnya. 

Terlepas dari semua ini. Hilmi mewakili teman-teman Maya, berharap pihak kepolisian segera dapat menangkap para pelaku penjambret yang menimpa sahabatnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved