Pembunuhan Vina Cirebon

Tudingan Pegi Setiawan Ditangkap Pakai Obat Terlarang Digugurkan Kades, Tak Ada Catatan Kriminal

Ini lah sosok Wawan Setiawan, Kepala Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, yang menyebut Pegi Setiawan tidak pernah tersangkut masala

Editor: Musahadah
kolase youtube Kang Dedi Mulyadi Channel/tribun jabar
Kades Kepompongan bantah Pegi Setiawan terlibat kasus kriminal. 

Kepada polisi Pegi mengakui bahwa pria bertopi berbaju biru dengan tatoo di lengan kanan itu dirinya. 

"Bahwa tatoo 3 bintang besar berwarna merah dan 3 bintang kecil hitam yang ada di lengan tersangka, tidak melambangkan kelompok tertentu," terang tim hukum Polda Jabar saat membacakan jawaban praperadilan di sidang PN Bandung, pada Selasa (2/7/2024). 

Dijelaskan, tatoo itu sudah dihapus menggunakan obat pada tanggal 30 Agustus 2016, di tempat kerja Pegi Setiawan di Rancamaya, Kabupaten Bandung.

Meski membeber soal tatoo Pegi Setiawan, penyidik tidak mengungkapkan kaitan tatoo ini dengan kasus Vina Cirebon.

Keberadaan tatoo di lengan Pegi sempat menjadi sorotan setelah ibunya, Kartini mengklaim sang anak tidak pernah neko-neko. 

Bahkan ibu kandung Pegi itu mengungkap tabiat putranya yang dia kenal sebagai anak baik, tidak pernah merokok.

Menurut ibu kandung Pegi Setiawan, Kartini, anak pertamanya itu tidak pernah merokok apalagi minum-minuman keras.

Bahkan diungkap Kartini, Pegi tidak pernah meninggalkan shalat.

Pengakuan Kartini itu berbeda dengan jejak digital di akun Facebook Pegi Setiawan.

Sebelum kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky, di tahun 2016, Pegi pernah berfoto sambil merokok.

Pegi bahkan beberapa kali memamerkan tato di tangan kanannya.

Bahkan saat ditangkap polisi, terlihat pada foto yang beredar kalau Pegi memiliki tato.

Menurut Kartini, putra sulungnya itu selepas lulus SMP sudah langsung bekerja.

"Pegi itu kerjanya bangunan dari sejak keluaran SMP terbuka," kata Kartini dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (25/5/2024).

Kartini juga menceritakan masa kecil Pegi yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak kelas VI SD.

"Pegi mau SMP, bapaknya pergi ke Bandung, gak balik selama 3 tahun, ninggalin anak 4," tuturnya.

Sejak saat itu, Kartini pun berpisah dengan ayah Pegi, Rudi Irawan.

Kemudian setelah lulus SMP, Pegi diajak oleh sang ayah bekerja sebagai kuli bangunan.

Dari pekerjaannya itu, Pegi berhasil menyekolahkan dua adiknya.

"Alhamdulillah adik-adiknya dibiayain sama Pegi sekolah," kata dia.

Apalagi menurut Kartini, putra sulungnya itu merupakan anak yang baik.

"Alhamdulillah dia baik anaknya nurut, solat gak ketinggalan," terangnya.

Kartini pun membantah kalau anaknya ikut geng motor.

Diakui Kartini, Pegi hanya punya motor yang sehari-hari dipakai untuk bekerja.

"Motor punya cuma buat kerja. Gak (masuk geng motor)," jelas Kartini lagi.

Bahkan menurut Kartini, Pegi selama ini jarang nongkrong karena waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja.

Kemudian Dedi Mulyadi pun bertanya apakah Pegi suka minum-minuman keras.

Kartini pun mengatakan kalau anaknya tidak merokok apalagi minum alkohol.

"Pegi gak minum-minuman, gak rokok, gak kopi," jelas Kartini.

Kemudian Dedi Mulyadi mengatakan kalau cara mengecek orang yang tidak suka merokok tinggal diperiksa giginya.

"Paling dia sukanya es guday (Good Day), gitu aja," kata dia lagi.

Sementara itu, saat dicek jejak digital Pegi di akun Facebooknya, ia ternyata pernah memposting foto sedang merokok.

Foto itu diposting Pegi pada bulan Juli 2015, sebelum pembunuhan Vina dan Eky.

Bahkan banyak juga foto Pegi sedang kongkow bersama teman-temannya.

Ada pula foto motor warna pink dengan modifikasi dan beberapa stiker.

Pegi juga pernah memposting foto sedang shisha dengan temannya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kelakuan Nakal Pegi Setiawan Suka Ngobat Dibongkar Polda Jabar, Kades Bantah Sebut Warganya 'Bersih'

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved