Lipsus UKT Universitas di Jatim
Pemkot Surabaya dan Pemkab Gresik Beri Beasiswa Mahasiswa Kurang Mampu
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka seleksi beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang mahasiswa
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka seleksi beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang mahasiswa. Rencananya, ada sekitar 400 peserta baru yang akan mendapatkan intervensi Pemkot melalui program tersebut.
Berlangsung Agustus, ini menjadi kali kedua seleksi beasiswa dilakukan pada 2024 setelah sebelumnya pada awal tahun.
"Seleksi (beasiswa pemuda tangguh) ini dalam setahun ada 2 kali seleksi," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah di kantornya.
"Pertama, seleksi dilakukan di awal semester genap atau pada Februari. Sedangkan kedua, dilakukan setelah seleksi penerimaan mahasiswa baru selesai atau sekitar Agustus," sebut Hidayat.
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa ini. Pertama, penerima harus terlebih dahulu diterima di perguruan tinggi serta yang kedua berasal dari keluarga yang mempunyai keterbatasan ekonomi atau kurang mampu.
Ini mengacu pada Undang – Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2009 Tentang Kepemudaan.
"Dalam salah satu syaratnya, harus berprestasi," tuturnya.
Hingga semester genap 2024, total penerima beasiswa tersebut mencapai 3.100 mahasiswa. Jumlah tersebut naik dibandingkan 2023 yang baru mencapai sekitar 2.700 mahasiswa.
"Pada seleksi semester genap di bulan Februari 2024 lalu, ada tambahan sekitar 400 mahasiswa. Sehingga, apabila dijumlahkan dengan penerima beasiswa yang telah mengikuti seleksi di tahun sebelumnya mencapai sekitar 3.100 mahasiswa," lanjutnya.
Hidayat menjelaskan, tidak semua mahasiswa bergabung di program ini sejak semester 1. Ada beberapa penerima beasiswa berada di semester lama.
Setelah dinyatakan lolos seleksi beasiswa, penerima akan mendapatkan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
"Besarnya beda-beda tiap mahasiswa bergantung jalur masuk dan perguruan tingginya. Ini di-cover Pemkot hingga semester 8," katanya.
Penerima juga mendapat uang saku senilai Rp500 ribu perbulan. Karena dalam setahun dua bulan masa liburan, Januari dan Juli, sehingga penerima beasiswa mendapatkan 10 bulan saja.
Kemudian, mahasiswa juga akan mendapatkan penunjang perkuliahan besarnya mencapai Rp750 ribu per semester.
"Yang diterimakan ke mahasiswa adalah uang saku dan uang penunjang, sedangkan UKT langsung ke kampus," lanjutnya.
Dalam melakukan seleksi, terutama bagi mahasiswa yang telah berada di semester lama, pihaknya mensyaratkan nilai minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di angka 2,75. Kemudian, saat mendaftar tidak sedang mendapat beasiswa dari pihak lain.
"Kami berkoordinasi dengan kampus untuk melakukan verifikasi. Mulai dari melihat nilai UKT, IPK, dan kepastian yang bersangkutan belum menerima beasiswa dari program lain," katanya.
Sedangkan bagi mahasiswa baru, seleksi dilakukan berdasarkan jalur masuk dan kondisi ekonomi. Seleksi penerimaan perguruan tinggi melalui nilai rapot mendapatkan rangking tertinggi, dibandingkan jalur masuk melalui tes maupun jalur masuk mandiri.
Pada seleksi semester ganjil di 2024, pihaknya akan kembali menyeleksi sekitar 400 calon penerima beasiswa.
"Target ini bukan semester, namun target tahunan. Tahun ini kami menargetkan dapat memberikan 3.500 beasiswa. Sebanyak 3.100 sudah terisi, sehingga ada 400 mahasiswa akan diisi di (seleksi) Agustus," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, target tersebut berada jauh di bawah animo pendaftar. Sekali membuka tahapan seleksi, pihaknya bisa menerima permohonan sekitar 7000 sampai 8000 mahasiswa.
"Rata-rata pendaftar seperti itu. Di tahun sebelumnya juga pernah, ketika kami menyiapkan alokasi sekitar 600 mahasiswa, yang mendaftar mencapai 9.000 mahasiswa," tandasnya.
Tak hanya mahasiswa yang berkuliah di Surabaya saja, intervensi juga dilakukan Pemkot untuk mahasiswa di sejumlah kampus di luar kota. Ada sekitar 14 kampus di Indonesia yang telah bekerjasama dengan Pemkot terkait program ini.
Program ini menjadi salah satu upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memastikan warga di Surabaya memperoleh akses ke pendidikan tinggi.Terutama, bagi warga kurang mampu.
Sekalipun demikian, untuk memastikan para penerima beasiswa kembali mendapatkan program ini di semester berikutnya, masing-masing harus memenuhi syarat. Di antaranya nilai IPK yang minimalnya berada di angka 2,75.
"Idealnya, penerima beasiswa ini prestasinya meningkat. Ini menjadi salah satu indikator yang bersangkutan layak kembali menerima," tandasnya.
Tahun ini, angka APBD yang dikucurkan Pemkot untuk program ini mencapai Rp46 miliar. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang baru mencapai Rp39 miliar.
"Ini menjadi langkah investasi jangka panjang yang dilakukan Pemkot untuk menyiapkan pemimpin generasi di masa depan," tandasnya.
Pemkab Gresik juga menyiapkan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu. Ratusan mahasiswa menikmati program ini di tahun 2024.
"Untuk mahasiswa tidak mampu, besarannya Rp 15 juta per mahasiswa," ucap Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Gresik, Jusuf Ansyori.
Beasiswa ini untuk warga asli Kabupaten Gresik dengan menunjukkan bukti akta dan KK. Semua warga Gresik yang menerima beasiswa ini, dengan catatan sudah mendaftar kuliah.
"Mahasiswa tidak mampu, nanti kami survey dengan datang ke rumahnya," tambahnya.
Pada tahun lalu anggaran yang digelontorkan sekitar satu miliar. Sebanyak 78 mahasiswa yang mengajukan, 63 diantaranya berhasil diserap. Dikarenakan, sudah melakasanakan Memorandum of Understanding (MoU) di seluruh universitas di Kabupaten Gresik. Sementara sisanya, mengenyam pendidikan di universitas di luar Gresik.
Mereka yang gagal mendapat bantuan beasiswa dikarenakan masalah administrasi dengan universitas. Universitasnya berada di luar Gresik.
Tahun ini 200 mahasiswa asal Gresik kurang mampu yang menerima beasiswa dari Pemkab Gresik. Semuanya kuliah di Kabupaten Gresik. (Bobby Koloway/Willy Abraham)
Anak Buruh Tani Diterima Kuliah di Poltek Jember Berbekal Tutorial YouTube dan TikTok Sebelum Tes |
![]() |
---|
Ombudsman Jatim Ikut Awasi Penerimaan Mahasiswa Baru Kampus Negeri |
![]() |
---|
Sosok Azizah Jadi Salah Satu Mahasiswa Termuda Unair Jalur SNBT, Keluarga Besar Bantu Bayar UKT |
![]() |
---|
Sebut Fasilitas Kurang, Aliansi Mahasiswa UPN Veteran Jatim Pertanyakan Transparansi Keuangan Kampus |
![]() |
---|
BEM ITS Menunggu Pembatalan Penambahan Golongan UKT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.