Liputan Khusus Efisiensi Anggaran

Liputan Khusus - Disparbud Trenggalek Bersiap Pangkas Sejumlah Event untuk Efisiensi Anggaran

Disparbud Trenggalek mengambil ancang-ancang untuk melakukan pemangkasan sejumlah kegiatan menyusul adanya kebijakan efisiensi anggaran

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
surya/Sofyan Arif Candra Sakti (Sofyan)
EFISIENSI ANGGARAN - Ilustrasi event kesenian tarian Turonggo Yakso di Kecamatan Dongko, Trenggalek. Disparbud Trenggalek mengambil ancang-ancang untuk melakukan pemangkasan sejumlah kegiatan, event, atau acara, menyusul adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek mengambil ancang-ancang untuk melakukan pemangkasan sejumlah kegiatan menyusul adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025.

Kepal Disparbud Trenggalek, Sunyoto, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari Pemkab Trenggalek terutama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berkaitan dengan pemangkasan tersebut.

Baca juga: Liputan Khusus - Pengusaha Hotel Blitar Raya Mulai Ketar-Ketir dengan Kebijakan Efisiensi Anggaran

"Kami masih meraba-raba. Yang jelas, efisiensi anggaran itu harus kita lakukan. tapi setidaknya dari Inpres yang ada, kita sudah bisa meraba-raba apa yang harus diefisiensikan," kata Sunyoto, Rabu (19/2/2025).

Beberapa yang harus dipangkas adalah perjalanan dinas, lalu rapat koordinasi yang jauh diganti dengan zoom meeting dan kegiatan seremonial lainnya.

Sedangkan yang dirasa Sunyoto agak berat untuk dipangkas adalah efisiensi even masyarakat.

"Even itu berkaitan erat dengan masyarakat karena dengan adanya even itu masyarakat akan mempunyai pengembangan potensi ekonomi," terang pria yang juga berprofesi sebagai dalang tersebut.

Jikapun harus dipangkas, Sunyoto harus mengkaji lagi apakah harus mengurangi jumlah even, atau jumlahnya tetap tapi harus mengurangi besaran anggaran dari masing-masing even.

Namun demikian, Sunyoto bersyukur banyak even tradisional dan budaya di Trenggalek yang disokong oleh gotong royong masyarakat termasuk dana pelaksanaannya.

"Termasuk infrastruktur di destinasi wisata juga bisa terdampak, tapi kita tetap akan melihat urgensi dan prioritas yang harus kita utamakan," jelasnya.

Pembangunan infrastruktur wisata tersebut berkaitan dengan daya tarik dan amenitas wisata untuk memberikan kenyamanan, dan kemudahan bagi wisawatan sehingga bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan.

Sunyoto sendiri juga khawatir jika anggaran untuk sektor pariwisata banyak dipangkas maka pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp 9, 02 miliar tidak tercapai.

"Semboyan Jawa Timur adalah Jer Basuki Mawa Beya, kalau PAD nya tinggi upaya kita seharusnya juga harus optimal. Pembangunan sarana dan prasarana, optimalisasi publikasi pemasaran dan menyelenggarakan even di destinasi wisata harus dilakukan, tapi lalau kena efisiensi tentu sulit untuk mencapai PAD tersebut," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved