Berita Pamekasan

Makanan Gratis Dari Dinsos Pamekasan Sering Basi, Penerima Terpaksa Berikan ke Ayam Peliharaan

untuk memberikan nasi gratis itu kelompok masyarakat (Pokmas) menunjuk orang lain sebagai petugas pengantar nasi

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
ilustrasi Kompas
ILUSTRASI MAKAN 


SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Program makan gratis yang sempat disuarakan pada debat Pilpres 2024 beberapa waktu lalu, mungkin bisa belajar dari kasus di Pamekasan. Para penerima makan gratis dalam program Permakanan Lansia belakangan mengeluh lantaran nasi sudah basi sebelum sempat dimakan.

Program makan gratis untuk lansia di Pamekasan itu merupakan turunan program Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Dan keluhan itu justru karena makanan gratis diantar terlalu cepat dan sudah basi sebelum waktunya dimakan.

Pemberian nasi kotak gratis yang seharusnya diantar pagi dan siang, hampir setiap hari malah datang dua kotak sekaligus pukul 06.00 WIB. Sehingga ketika hendak di makan di siang hari atau sore hari, nasinya sudah basi dan tidak bisa dimakan.

Salah satu wanita lansia di Dusun Polai Atas, Desa Kertagena Daja, Kecamatan Kadur, yang tidak mau disebut namanya mengatakan, menu dari nasi kotak yang diterima kadang berbeda. Namun menunya berupa nasi, kuah sayur, ikan laut, kadang pula daging sapi, tahu, tempe, ikan lele, ayam dan buah-buahan.

“Jika kami terima nasi kotak di pagi hari, tidak langsung dimakan. Namun menunggu beberapa saat. Dan rasanya enak karena masih segar. Tetapi satu kotaknya lagi tidak bisa dimakan saat siang atau sore hari. Tidak hanya nasinya yang basi, tetapi juga sayurnya,” ungkapnya, Selasa (2/7/2024).

Menurut wanita yang tinggal sendirian di rumahnya itu, ia akhirnya memberi salah satu jatah nasinya kepada orang lain daripada basi. Karena kalau dua kotak nasi dimakan sekaligus dalam satu atau dua jam, ia tak mampu karena masih kenyang.

Namun kalau nasi itu tidak sempat diberikan ke orang lain, ikan dan sayurnya terpaksa dihabiskan di pagi hari. Kemudian sore harinya, nasinya diberikan ke ayamnya peliharaannya. “Daripada dibuang begitu saja, nasinya saya berikan ke ayam. Kadang nasinya saja atau dengan sayurnya sekalian kami berikan ke ayam,” ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pamekasan, Herman Hidayat yang dimintai konfirmasinya mengatakan, program permakanan yang diberikan kepada lansia sebatang kara itu dari Kemsos RI.

Anggarannya untuk dua paket makan sebesar Rp 30.000 atau sekali makan Rp 15.000. Dan sepengetahuannya, makanan itu diantar sekali dalam sehari.

Dikatakan, dalam permakanan itu ia menunjuk koordinator kabupaten sebagai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Lukman Hakim. “Baiknya untuk menjelaskan program ini, silakan menghubungi saudara Lukman Hakim,” ujar Herman.

Sementara Lukman Hakim menyatakan, kalau ada makanan yang sudah tidak layak untuk dimakan, mungkin karena petugas pengantar memberikan dua paket nasi ke penerima sekaligus. Padahal aturannya, setiap hari nasi itu diantar dua kali ke penerima.

Dikatakan, untuk memberikan nasi gratis itu kelompok masyarakat (Pokmas) menunjuk orang lain sebagai petugas pengantar nasi. “Nah bisa jadi, karena ingin menghemat tenaga dan waktu, maka petugas pengantarnya langsung memberikan dua kotak nasi sekaligus," kata Lukman.

Ia mengakui, sejak program itu dijalankan hingga sekarang anggaran permakanan tetap sebesar Rp 30.000 dan tidak ada kenaikan. Dan bila terdapat menu dalam makanan yang kurang layak, itu berkaitan dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik

“Beberapa waktu lalu, saat rapat evaluasi, persoalan ini sudah pernah disampaikan kepada Kemensos. Tetapi sampai saat ini belum ada tambahan makanan lagi. Temuan ini akan kami koordinasikan lagi dengan Dinsos dan Kemensos. Agar selanjutnya, program permakanan ini makin baik dan tidak ada keluhan dari penerima,” kata Lukman. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved