Kemarau Sebulan, Warga Bojonegoro Mulai Kesulitan Air, BPBD Prediksi 97 Desa Akan Kekeringan

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Bencana kekeringan mulai mengancam wilayah Kabupaten Bojonegoro meski musim kemarau baru terjadi selama sebulan. Bahkan diprediksi musim kemarau tahun 2024 ini akan berlangsung lebih panjang.

Sampai pertengahan Juni 2024 ini, bencana kekeringan itu memang sudah diprediksi dan telah benar-benar terjadi. Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, sudah ada satu desa di Bojonegoro yang mengalami kekeringan akibat kemarau.

Menurut Aeny, wilayah kekeringan itu adalah Desa Nglumber di Kecamatan Kepohbaru. "Di Desa Nglumber, ada tiga RT yang sudah mengalami kekeringan," jelas Aeny, Rabu (19/6/2024) siang.

Tiga RT sudah dilanda kekeringan tersebut masuk Dukuh Sambongrejo, Desa Nglumber. Jumlah warga terdampak tidak kurang 111 KK atau 288 orang. "Dalam beberapa hari terakhir, kami sudah dua kali mendistribusikan air bersih untuk tiga RT di Desa Nglumber itu," terangnya.

Aeny memperkirakan, jumlah desa di Bojonegoro yang akan mengalami bencana kekeringan pada musim kemarau 2024 ini bertambah. Potensinya, terjadi di 97 desa. "Sebanyak 97 desa itu tersebar di 20 kecamatan," pungkas pejabat yang juga anggota Bhayangkari ini.

Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Tuban menyebut musim kemarau 2024 di Bojonegoro terjadi pada awal Mei 2024 lalu dan puncaknya pada Agustus 2024.

Guna mengantisipasi puncak kemarau 2024 itu, BPBD Bojonegoro menyiapkan 300 truk tangki dan 1.000 lembar terpal untuk tandon air bersih yang didistribusikan ke wilayah terdampak. *****