Berita Kota Pasuruan

Pemkot Pasuruan Launching Gardu Siaga TBC, Komitmen Percepat Eliminasi TBC

Pemerintah Kota Pasuruan menegaskan komitmennya dalam percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) dengan melaunching Gardu Siaga TBC.

|
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf saat meresmikan Gardu Siaga TBC di Gedung Gradika Bhakti Praja Kota Pasuruan, Sabtu (8/6/2024). 

SURYA.CO.ID, KOTA PASURUAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menegaskan komitmennya dalam percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) atau TB di Kota Pasuruan dengan melaunching Gardu Siaga TBC.

Gardu Siaga TBC ini diresmikan langsung Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Gedung Gradika Bhakti Praja Kota Pasuruan, Sabtu, (8/6/2024).

Gus Ipul menyampaikan, ada beberapa penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Pasuruan.

Salah satunya adalah TBC yang harus ditangani secara tuntas di tahun 2024.

Di Kota Pasuruan, masih ada beberapa kasus penyakit TBC yang belum bisa diatasi.

"Ini belum ditangani maksimal dan mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan metode TOS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh),” kata Gus Ipul.

Ia menyebut, itu terjadi karena masih adanya stigma dan diskriminasi pada pasien TBC yang bisa menjadi hambatan bagi mereka untuk menjalani pengobatan.

“Perlu dipahami, bahwa TBC dapat disembuhkan melalui pengobatan rutin hingga tuntas," tutur pria yang menjabat Sekjen PBNU ini.

Menurutnya, banyak kasus pasien TBC yang tidak mau diobati sampai sembuh, karena di luar sana masih ada stigma buruk tentang TBC.

Untuk mengatasi hal tersebut, Gus Ipul menuturkan perlunya pendekatan yang baik agar para pasien TBC dapat merasa aman dan nyaman untuk berobat.

“Yakinkan bahwa penyakit TBC bisa diobati agar tidak menular kepada yang lain. Pasien TBC harus kita rangkul dan diberi penjelasan dengan kasih sayang," urainya.

Gus Ipul menyebut, jika salah dalam melakukan pendekatan, maka ada ketakutan yang dirasakan oleh pasien TBC.

Dalam percepatan eliminasi TBC, tambahnya, dibutuhkan peran bersama dalam mendukung pasien yang terinfeksi TBC untuk dapat menjalani pengobatan.

“Dinas Kesehatan tidak bisa mengatasi ini sendirian, perlu kerja sama dengan pihak swasta, fasilitas kesehatan dimiliki oleh swasta," tambah Gus Ipul.

Oleh karenanya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama bergotong royong menuntaskan penyakit ini di Kota Pasuruan.

“Saya ajak Lurah, Ketua RT dan RW, semua kader kesehatan serta tokoh masyarakat lainnya gandeng tangan untuk menyelesaikan TBC," tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan Shierly Marlena menguraikan, penemuan dan pengobatan kasus TBC di Kota Pasuruan menempati urutan tertinggi ke 4 di Provinsi Jawa Timur.

“Setiap 100.000 orang terdapat 339 orang sakit TBC di Kota Pasuruan. Hal ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat," imbuhnya.

Ia mengatakan, Inovasi Gerakan Terpadu Melalui Jejaring Layanan Siaga Tuberkulosis ini dilaksanakan serentak sebagai gerakan masyarakat dalam menuntaskan penyakit.

“Inovasi ini dilakukan untuk membentuk kerjasama fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta, penambahan layanan penyuluhan, edukasi dan skrining," urai Shierly.

Ikuti Update Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved