Pembunuhan Vina Cirebon
Sosok Eks Kabareskrim Susno Duadji Nilai Kesaksian Aep di Kasus Vina Lemah, Pegi Harus Dilepas?
Eks Kabareskrim ragukan kesaksian Aep yang mengaku melihat Pegi Setiawan di malam kejadian sebelum Vina Cirebon dan Eki ditemukan tewas.
Riwayat karier Susno Duadji selama aktif berkarier di Polri, ialah sebagai berikut:
- Pama Polres Wonogiri (1978)
- Kabag Serse Polwil Banyumas (1988)
- Wakapolres Pemalang tahun (1989)
- Wakapolresta Yogyakarta (1990)
- Kapolres Maluku Utara (1995)
- Pamen Hubinter Sdeops Polri (Penugasan di Bosnia) (1995)
- Kapolres Madiun(1997)
- Kapolres Malang (1998)
- Wakapolwitabes Surabaya(1999)
- Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri (2001)
- Kabid Kordilum Babinkum (2001)
- Kabid Rabkum Div Binkum Polri (2001)
- Pati Yanma Polri (Wakil Kepala PPATK) (2004)
- Kapolda Jawa Barat (Jan 2008-Okt 2008)
- Kabareskrim Polri (Okt 2008-Nov 2009)
- Pati Mabes Polri (Non Job) (Nov 2009-Mar 2011)
- Penasehat Koorsahli Kapolri (Mar 2011-Aug 2012).
Sosok Aep Diungkap Warga
Samsuri (40), seorang warga yang rumahnya berada di sekitar Jalan Perjuangan, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, mengungkap sosok Aep sebenarnya.
Samsuri memberikan kesaksian beda dari Aep terkait kondisi tempta kejadian perkara.
"Waktu tahun 2016, posisi situasi lokasi jalan ini (Perjuangan) sepi, enggak kayak sekarang ramai."
"Warung adanya di perempatan (Pelandakan) sana, yang lain ada tapi sore itu sudah tutup."
"Di depan tempat cucian mobil yang waktu itu menjadi tempat kerja Aep, enggak ada warung rokok sama sekali. Bukan enggak buka, tapi enggak ada," ujar Samsuri saat dikonfirmasi, Kamis (30/5/2024).
Samsuri mengungkapkan, ia mengenal sebagian dari para pelaku yang kini telah mendekam di penjara selama kurang lebih delapan tahun.
"Saya sama para pelaku (kasus Vina dan Eki) kenal sebagian. Yang saya kenal ada Hadi, Eko, Saka, dan Sudirman."
"Yang saya tahu, mereka bukan geng motor. Mereka kuli bangunan."
"Mereka kalau ada yang ngajak kerja (ada proyek), baru berangkat. Nah, selama enggak ada proyek, ya mereka sering nongkrong, tapi sekadar nongkrong, mungkin karena pekerja bangunan ya kumpul saja gitu, gitaran dan sebagainya," ucapnya.
Samsuri juga menceritakan kejadian sebelum penangkapan Hadi dan Eko.
"Hadi dan Eko yang sekarang ditahan itu sebelum kejadian penangkapan sempat menghampiri saya yang waktu itu sedang ngobrol sama dua adik saya."
"Cuma saya lupa beberapa harinya sebelum penangkapan dan kejadian."
"Waktu itu, Hadi dan Eko ngomong pengen gerebek orang. Saya tanya, apa permasalahannya, lalu keduanya jawab di tempat pencucian mobil (tempat kerja Aep) ada yang bawa perempuan (dugaan mesum)," jelas dia.
Setelah mendapat informasi tersebut, Samsuri mengarahkan mereka untuk melapor ke RT agar tidak main hakim sendiri.
"Ada informasi itu, saya arahkan untuk lapor dulu ke RT, biar sesuai prosedur tidak semena-mena atau agar tidak main hakim sendiri."
"Waktu itu Pak RT namanya Pak Pasren. Saya pun ngomong sama Pak RT dan beliau menyanggupi untuk ikut penggerebekan itu."
"Jadi waktu itu yang ikut penggerebekan itu, Eko, Hadi, saya, adik ipar saya dua orang sama Pak RT, 6 orang dulu," katanya.
Samsuri menjelaskan detail penggerebekan tersebut.
"Setelah berkumpul, mereka barulah jalan ke bengkel, mengetuk pintu dan dibukalah sama Aep. Awalnya kami mengonfirmasi menanyakan dulu ada nggak cewek di dalam, Aep dan temannya menyangkal."
"Kami enggak percaya dan kami geledah, ada 2 cewek di dalam kamar mandi."
"Barulah sejumlah warga emosi. Jujur, ketika melihat memang ada cewek, ada juga warga yang melempar kursi."
"Namun saya dan Pak RT melarang warga untuk terus melakukan aksi-aksi yang merugikan," ujarnya.
Setelah itu, mereka memanggil Pak RW untuk menengahi.
"Lalu datanglah Pak RW untuk menanyakan kenapa Aep membawa perempuan ke dalam tempat dia kerja."
"Kami juga mewanti-wanti agar Aep jangan melakukan hal seperti itu karena bakal mencemarkan nama kampung kami," ucap Samsuri, yang kini beralamat di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Penggerebekan tersebut hanya diketahui oleh enam orang yang terlibat.
"Penggerebekan itu saya nggak ingat di tanggal berapa, saya nggak ingat. Tapi yang jelas sebelum Hadi dan Eko ditangkap, sekitar bulan Agustus lah dekat dari peristiwa penangkapan itu."
"Enggak jauh waktu penggerebekan ke tempat cucian mobil itu baru Hadi dan Eko ditangkap," jelas dia.
Menutup kesaksiannya, Samsuri menegaskan bahwa Hadi dan Eko bukanlah geng motor melainkan kuli bangunan yang dikenal sopan dan suka menyapa ketika bertemu.
"Waktu malam kejadian (tragedi Vina dan Eki 27 Agustus 2016), saya nggak dengar ada keributan, sini aman aja nggak ada kejadian, enggak ramai. Kalau ramai pasti lapor RT dan RW," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Ungkap Situasi Sekitar Tempat Pencucian Mobil Tempat Kerja Aep Sebelum Pembunuhan Vina Cirebon
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Pembunuhan Vina Cirebon
Saksi Kunci Pembunuhan Vina Cirebon
Vina Cirebon
Pegi Setiawan
Susno Duadji
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.